Mau Tahu Isi Komplit Prasasti Sangguran? Ini Dia Terjemahan Lengkapnya

Mau Tahu Isi Komplit Prasasti Sangguran? Ini Dia Terjemahan Lengkapnya

- detikNews
Sabtu, 14 Feb 2015 07:42 WIB
Mau Tahu Isi Komplit Prasasti Sangguran? Ini Dia Terjemahan Lengkapnya
​(Foto: Nigel Bullough-2006)
Jakarta - Menunggu Prasasti Sangguran alias Minto Stone kembali ke Indonesia dari penguasaan keluarga Lord Minto di Inggris, masih jauh panggang dari api.

Namun, Anda bisa membaca isi terjemahan dari arkeolog Dr Hasan Djafar ini, sambil bermimpi suatu saat prasasti itu kembali. Hasan membaca dan menerjemahkan salinan isi prasasti yang tersimpan di Instituut Kern, Rijksuniversiteit Leiden, Belanda, pada tahun 1984-1985 di bawah pengawasan arkeolog Belanda, JG de Casparis.

Hasan membaca dan menerjemahkan ulang Prasasti Sangguran, kemudian membandingkan dengan hasil penerjemahan yang dilakukan para sejarawan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarawan yang hasil penerjemahannya menjadi bahan perbandingan Hasan adalah JLA Brandes dalam buku Old Javansche Oorkonde (Prasasti Jawa Kuno) yang terbit tahun 1913, kemudian H Kern, NJ Krom, LC Damais dan HB Sarkar.

Hasan mengatakan bahwa prasasti itu memiliki tinggi sekitar 160 cm. Prasasti itu memiliki 2 sisi, sisi depan (recto), belakang (verso) dan samping kiri. Bagian recto ada 38 baris, bagian verso ada 45 baris dan sisi kiri ada 15 baris. Tak semua huruf Jawa kuno itu bisa dibaca karena ada beberapa bagian prasasti yang rusak.

Dalam menerjemahkan, Hasan banyak memberikan catatan kaki untuk menjelaskan satu kata Jawa kuno, namun catatan kaki itu tak akan disertakan dan dijelaskan di sini. Bagian yang kosong (...) menandakan bahwa huruf tak bisa dibaca. Berikut isi terjemahannya:


(Foto: Nigel Bullough-2006)

BAGIAN DEPAN (Recto)

​(Foto: Nigel Bullough-2006)
1. o. Semoga tidak ada rintangan! Semoga sejahtera di seluruh jagat, (dan) semoga semuanya berbuat kebajikan!

2. ... Semoga leburlah segala dosa, (dan) semoga berbahagialah di seluruh tempat di bumi ini!

3. Selamat! Tahun Saka telah berlalu, 850, pada bulan Syrawana, tanggal 14 paruh-terang, hari Wurukung-Kaliwon-Sabtu, ketika naksatra: hasta, dewata: Wisnu, yoga: Sobhagya

4. Ketika itulah saatnya perintah Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga diterima oleh Rakryan Mapatih i Hino Pu Si

5. ndok Sri Isanawikrama, diturunkan kepada kedua Samgat Momahumah (yang terdiri dari) Samgat Madander: Pu Padma, Samgat Anggehan: Pu Kundala. Memerintahkan

6. agar desa Sangguran (yang termasuk dalam) watak Waharu, melaksanakan pungutan penghasilan sebesar 6 suwarna emas, sebagai pemasukan untuk Punta di Mananjung yang bernama Dang Acaryya...

7. ... dari Sepet Dapu Jambang, dari Kisik Dapu Bahairawa, Wasya, Luking, Bhanda, (dari) Tamblang,..., (dari) Wiger Dapu Sat...

8. ... untuk Bhatara (yang bersemayam) di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan para pandai di Mananjung, untuk digunakan...

9. ...memelihara...dan membiayai berbagai keperluan bangunan suci pendharmaan tempat Siwa bersemayam, dan empat macam pemujaan untuk Bhatara setiap hari. Demikianlah nazar Sri Maha-

10. raja dan Rakryan Mapatih pada waktu itu terhadap perdikan di Sangguran yang dipersembahkan untuk Bhatara yang bersemayam di bangunan suci kebaktian di daerah perdikan para pandai di Mananjung.

11. (Daerah perdikan) di Waharu (tersebut) kedudukannya menjadi daerah swatantra, yang tidak boleh dimasuki oleh patih, wahuta, dan semua abdi dalem raja sejak dahulu, misra para misra, wuluwulu,

12. prakara, pangurang, kring, padam, manimpiki, paranakan, limus galuh, pangaruhan, taji, watu tajam, halu warak, rakadut,

13. pinilai, katanggaran, tapa haji, air haji, malandang, lewa leblah, kelangkang, kutak, tangkil, trepan, salwit, tuha dagang, juru gusali,

14. tuha namwi, tuhan unjaman, tuhan judi, juru jalir, pamanikan, misra hino, wli hapu, wli hadung, wli tambang, wli panjut, wli hareng, pawisar, palamak,

15. pakalangkang, urutan, dampulan, tpung kawung, sungsung, pangurang, pasuk alas, payungan, sipat wilut panginangin, pamawasya, pulung pa

16. di, skar tahun, panrangan, panusuh, hopan, sambal sumbul, hulun haji, pamresi, watak i jro, semuanya itu tidak diperkenankan memasuki desa

17. perdikan di Sangguran. Hanyalah Bhatara yang bersemayam di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan Mananjung. Demikianlah batasan bagi para abdi dalem raja semua.

18. Demikian pula yang berkenaan dengan denda segala tindah pidana (sukha duhkha) seperti bunga pinang yang tidak menjadi buah, waluh yang menjalar di halaman, kematian (yang menyebabkan) mayat terkena embun (wipati wangkai kabunan), darah tersebar di ja-

19. lan, berkata sembarangan, menjilat air ludah, hidu kasirat, ringan tangan, mengeluarkan ujung kikir, mengamuk, denda tambahan (ludan tutan),

20. denda bagi hukuman yang tidak adil (danda-kudanda), bhandihaladi. Bhatara yang bersemayam di bangunan suci peribadatan itulah yang berhak atas perbendaharaan raja tersebut. Selanjutnya juga misra, manambul,

21. manangwring, mencelup kain dengan warna merah, membuat bumbu (boreh), membuat tarub (tenda) membuat tali, mencelup dengan mengkudu, membuat gula, membuat gerabah, membuat kapur sirih, membubut, membuat minyak jarak, membuat

22. keranjang, payung wlu, mengerjakan upih (wadah tahan air dari kelopak daun sejenis palem), mencelup, membuat kisi, menangkap ikan dengan tawang, menangkap ikan dengan tangkeb, menjerat burung, (dan) menjerat (binatang)"

23. Semua pungutan itu dibagi tiga, sebagian diserahkan untuk Bhatara, sebagian untuk penjaga sima (dan) sebagian (lagi) untuk para petugas

24. Adapun untuk para pedagang, ada batas jumlah yang tidak dikenai pungutan, (yaitu) tiga tuhaan untuk tiap usaha perdagangan dalam satu sima.

25. Bagi pedagang kerbau 40 (ekor), (pedagang) kambing 80 (ekor), (pedagang) telur satu bakul, mangulangan tiga pasang, pembuat perhiasan (dari logam) tiga pelandas, perbengkelan logam satu ububan, pembuat gendang tiga

26. perangkat...,...bambu setiap tuhan, pembuat kain cadar empat pacadaran, 1 perahu (dengan) 3 sunghar tanpa perahu tunda. Apabila dagangannya itu dipikul,

27. seperti.. yang diangkut, bumbu-bumbuan, kapas, mengkudu, besi, tembaga, kuningan, bisa, pangat pamaja, wayang, minyak, beras, batu

28. permata, kasumba (dan) segala jenis barang dagangan yang dipikul untuk wantal yang kelima pada setiap tuhaan dalam sima tidak dikenai (pungutan) oleh sang mangilala

29. drawya haji. Walaupun demikian, (mereka) harus menjaga prasasti ini. Apabila ada kelebihan daripada yang telah ditetapkan, (maka) kelebihannya itu dapat diambil oleh sang mangilala

30. (drawya haji). Pada saat ini Punta Mananjung memberikan hadiah persembahan kepada Sri Maharaja 1 kati perak (dan) kain wdihan ta-

31. pis 1 pasang. Rakryan Mapatih i Hino Sri Isanawikrama menerima hadiah 1 kati perak dan kain wdihan tapis 1 pasang. Rakai Sirikan Pu Amarendra

32. (menerima) ... Kedua samgat momahomah (yaitu) madander dan anggehan, diberi hadiah masing-masing 5 kati (dan) 1 wdihan 1 pasang.

33. Tiruan (yaitu) Dapunta Taritip, amrati Hawang (yaitu) Wicaksana, puluwatu (yaitu) Pandamuan, halaran Pu Gunottama, manghuri Pu Manguwil, wadihati

34. Pu Dinakara, ... masing-masing diberi hadiah 1 dharana (dan) 5 masa perak (dan) kain 1 pasang. Waharu (dari) Kalang (yaitu) Pu Wariga diberi

35. hadiah... perak (dan) kain 1 pasang, samgat Anakbi (diberi hadiah) 7 dharapa 8 masa (perak) (dan) kain 1 helai, sang tuhan dari Waharu diberi hadiah

36. 8 dharana perak, ... tuhan dari Wadihati (yaitu) Pu Miramirah...Sang Saddhya..., tuhan dari makudur..

37. ...(pangurang) dari wadihati (yaitu) Sang Rawungu, manunggu (dari) Sang Howangsa, pangurang dari makudur Sang Rakwel, manunggu (dari) Akulumpang

38. ...perak, hadiah kain wdihan...

BAGIAN DEPAN (Recto)

​(Foto: Nigel Bullough-2006)
1. o. Semoga tidak ada rintangan! Semoga sejahtera di seluruh jagat, (dan) semoga semuanya berbuat kebajikan!

2. ... Semoga leburlah segala dosa, (dan) semoga berbahagialah di seluruh tempat di bumi ini!

3. Selamat! Tahun Saka telah berlalu, 850, pada bulan Syrawana, tanggal 14 paruh-terang, hari Wurukung-Kaliwon-Sabtu, ketika naksatra: hasta, dewata: Wisnu, yoga: Sobhagya

4. Ketika itulah saatnya perintah Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga diterima oleh Rakryan Mapatih i Hino Pu Si

5. ndok Sri Isanawikrama, diturunkan kepada kedua Samgat Momahumah (yang terdiri dari) Samgat Madander: Pu Padma, Samgat Anggehan: Pu Kundala. Memerintahkan

6. agar desa Sangguran (yang termasuk dalam) watak Waharu, melaksanakan pungutan penghasilan sebesar 6 suwarna emas, sebagai pemasukan untuk Punta di Mananjung yang bernama Dang Acaryya...

7. ... dari Sepet Dapu Jambang, dari Kisik Dapu Bahairawa, Wasya, Luking, Bhanda, (dari) Tamblang,..., (dari) Wiger Dapu Sat...

8. ... untuk Bhatara (yang bersemayam) di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan para pandai di Mananjung, untuk digunakan...

9. ...memelihara...dan membiayai berbagai keperluan bangunan suci pendharmaan tempat Siwa bersemayam, dan empat macam pemujaan untuk Bhatara setiap hari. Demikianlah nazar Sri Maha-

10. raja dan Rakryan Mapatih pada waktu itu terhadap perdikan di Sangguran yang dipersembahkan untuk Bhatara yang bersemayam di bangunan suci kebaktian di daerah perdikan para pandai di Mananjung.

11. (Daerah perdikan) di Waharu (tersebut) kedudukannya menjadi daerah swatantra, yang tidak boleh dimasuki oleh patih, wahuta, dan semua abdi dalem raja sejak dahulu, misra para misra, wuluwulu,

12. prakara, pangurang, kring, padam, manimpiki, paranakan, limus galuh, pangaruhan, taji, watu tajam, halu warak, rakadut,

13. pinilai, katanggaran, tapa haji, air haji, malandang, lewa leblah, kelangkang, kutak, tangkil, trepan, salwit, tuha dagang, juru gusali,

14. tuha namwi, tuhan unjaman, tuhan judi, juru jalir, pamanikan, misra hino, wli hapu, wli hadung, wli tambang, wli panjut, wli hareng, pawisar, palamak,

15. pakalangkang, urutan, dampulan, tpung kawung, sungsung, pangurang, pasuk alas, payungan, sipat wilut panginangin, pamawasya, pulung pa

16. di, skar tahun, panrangan, panusuh, hopan, sambal sumbul, hulun haji, pamresi, watak i jro, semuanya itu tidak diperkenankan memasuki desa

17. perdikan di Sangguran. Hanyalah Bhatara yang bersemayam di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan Mananjung. Demikianlah batasan bagi para abdi dalem raja semua.

18. Demikian pula yang berkenaan dengan denda segala tindah pidana (sukha duhkha) seperti bunga pinang yang tidak menjadi buah, waluh yang menjalar di halaman, kematian (yang menyebabkan) mayat terkena embun (wipati wangkai kabunan), darah tersebar di ja-

19. lan, berkata sembarangan, menjilat air ludah, hidu kasirat, ringan tangan, mengeluarkan ujung kikir, mengamuk, denda tambahan (ludan tutan),

20. denda bagi hukuman yang tidak adil (danda-kudanda), bhandihaladi. Bhatara yang bersemayam di bangunan suci peribadatan itulah yang berhak atas perbendaharaan raja tersebut. Selanjutnya juga misra, manambul,

21. manangwring, mencelup kain dengan warna merah, membuat bumbu (boreh), membuat tarub (tenda) membuat tali, mencelup dengan mengkudu, membuat gula, membuat gerabah, membuat kapur sirih, membubut, membuat minyak jarak, membuat

22. keranjang, payung wlu, mengerjakan upih (wadah tahan air dari kelopak daun sejenis palem), mencelup, membuat kisi, menangkap ikan dengan tawang, menangkap ikan dengan tangkeb, menjerat burung, (dan) menjerat (binatang)"

23. Semua pungutan itu dibagi tiga, sebagian diserahkan untuk Bhatara, sebagian untuk penjaga sima (dan) sebagian (lagi) untuk para petugas

24. Adapun untuk para pedagang, ada batas jumlah yang tidak dikenai pungutan, (yaitu) tiga tuhaan untuk tiap usaha perdagangan dalam satu sima.

25. Bagi pedagang kerbau 40 (ekor), (pedagang) kambing 80 (ekor), (pedagang) telur satu bakul, mangulangan tiga pasang, pembuat perhiasan (dari logam) tiga pelandas, perbengkelan logam satu ububan, pembuat gendang tiga

26. perangkat...,...bambu setiap tuhan, pembuat kain cadar empat pacadaran, 1 perahu (dengan) 3 sunghar tanpa perahu tunda. Apabila dagangannya itu dipikul,

27. seperti.. yang diangkut, bumbu-bumbuan, kapas, mengkudu, besi, tembaga, kuningan, bisa, pangat pamaja, wayang, minyak, beras, batu

28. permata, kasumba (dan) segala jenis barang dagangan yang dipikul untuk wantal yang kelima pada setiap tuhaan dalam sima tidak dikenai (pungutan) oleh sang mangilala

29. drawya haji. Walaupun demikian, (mereka) harus menjaga prasasti ini. Apabila ada kelebihan daripada yang telah ditetapkan, (maka) kelebihannya itu dapat diambil oleh sang mangilala

30. (drawya haji). Pada saat ini Punta Mananjung memberikan hadiah persembahan kepada Sri Maharaja 1 kati perak (dan) kain wdihan ta-

31. pis 1 pasang. Rakryan Mapatih i Hino Sri Isanawikrama menerima hadiah 1 kati perak dan kain wdihan tapis 1 pasang. Rakai Sirikan Pu Amarendra

32. (menerima) ... Kedua samgat momahomah (yaitu) madander dan anggehan, diberi hadiah masing-masing 5 kati (dan) 1 wdihan 1 pasang.

33. Tiruan (yaitu) Dapunta Taritip, amrati Hawang (yaitu) Wicaksana, puluwatu (yaitu) Pandamuan, halaran Pu Gunottama, manghuri Pu Manguwil, wadihati

34. Pu Dinakara, ... masing-masing diberi hadiah 1 dharana (dan) 5 masa perak (dan) kain 1 pasang. Waharu (dari) Kalang (yaitu) Pu Wariga diberi

35. hadiah... perak (dan) kain 1 pasang, samgat Anakbi (diberi hadiah) 7 dharapa 8 masa (perak) (dan) kain 1 helai, sang tuhan dari Waharu diberi hadiah

36. 8 dharana perak, ... tuhan dari Wadihati (yaitu) Pu Miramirah...Sang Saddhya..., tuhan dari makudur..

37. ...(pangurang) dari wadihati (yaitu) Sang Rawungu, manunggu (dari) Sang Howangsa, pangurang dari makudur Sang Rakwel, manunggu (dari) Akulumpang

38. ...perak, hadiah kain wdihan...

BAGIAN BELAKANG (Verso)

​(Foto: via Nigel Bullough-2006)
1. ...

2. ...

3. ... masing-masing diberi hadiah 1 masa (perak dan) kain wdihan 1 yugala. Semua sang tughan dari pakaranan (bersama) juru kanayakan

4. dari hino, samgat Gunungan (yaitu) Pu Buntut, juru wadwa rarai (yaitu) Sang Raguyu, juru kalula (yaitu) Pu Wali, kanda muhi (yaitu) Sang Gasta, parujar dari sirikan Hujunggaluh, (parujar) dari wka (yaitu) Wiridih, (parujar) dari kenuruhan (yaitu) Sa(ng Ro)kat, (parujar( dari Sda (yaitu)

Sang Wipala (parujar) dari Wawang (yaitu) Sang...lang, (parujar) dari madander (yaitu) Sang Cakraryya, anggehan sang tu

5. han dari Tiruan (yaitu) Sumudan dapunta Sanggama, (parujar) dari Hujung (yaitu) Sang Pawadukan, semuanya diberi hadiah 4 dharana 8 masa perak. Juru tulis

7 dari Hino semuanya (diberi hadiah) 2 dharana 8 masa perak. Kedua patih (yaitu) Sang Kulumpang dari Wasah dan Sang Rakawil dari Kuci masing-masing menerima hadiah 1 dharana 4 masa (perak).

8. Parujar yang mengurusi hyang paskaran masing-masing menerima hadiah...perak. Para pembantu makudur dalam upacara tersebut (yaitu) Sang Tama,

9. ... Sang Ngastuti, Sang Bala, pembantu dari tapahaji (yaitu) Sang Pacintan, masing-masing diberi hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang Patih dari kanuruhan...

10. patih dari Hujung (yaitu) Sang Kahyunan, patih Waharu (yaitu) Sang Nila, patih dari Tugaran (yaitu) Sang...mala, patih samgat dari Waharu (yaitu) Sang Gambo, patih pangkur Sang Mangga (dan) Sang Rangga diberi hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdi

11. han masing-masing 1 helai. patih Lama...(yaitu) Sang Prasama diberi hadiah 8 masa (perak dan) kain wdihan 1 helai, parujar patih (yaitu) si Manohara (diberi) hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang. Parujar patih dari ka

12. nuruhan (yaitu) si Ja...(dan) si Rambet, parujar patih dari Waharu (yaitu) si Uwal, si Tanjak (dan) si Caca, masing-masing (diberi) hadiah 8 masa perak (dan) kain wdihan 1 helai. Wahuta dari Waharu si Ba-

13. lu...si Kendul tuha kalang, diberi hadiah masing-masing 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang. Pilunggah (yaitu) si Raji (dan) si Wantan semuanya menerima (hadiah) kain wdihan 1 pasang

14. masing-masing. Para rama dari desa perbatasan yang ikut sebagai saksi pada peresmian sima (yaitu) dari Tugaran, gusti (yaitu) si Laksita, tuha kalang (yaitu) si Yoga, diberi hadiah

15. masing0masing 8 masa perak (dan) kain wdihan 1 pasang. (Para rama) dari Kajatan dan Pacangkuan (yaitu) si Sura, dari Kdik (yaitu) si Paha(ng), (dari) Bungkalingan (yaitu) si Tinjo, (daro) Kapatihan (yaitu) si Pingul

16. dari Da...(yaitu) si Tambas, masing-masing diberi hadiah 3 masa perak. Patih dari Wungawunga (diberi hadiah)...masa perak...dari Papanahan, winkas (yaitu) si Mangjawat, dari...si

17. Kandi, dari Tampur si Dederan diberi hadiah masing-masing...masa perak. Si Mak, si Kesek, si Wudalu, si Kudi,... si Luluk, diberi hadiah

18. 4 masa erak (dan) kain wdihan 1 helai masing-masing. Awakal (yaitu) si Lulut, si Sat, si Hireng, diberi hadiah kain wdihan masing-masing 2 helai. (Pemain) wayang (yaitu) si Rahina (diberi hadiah) 4 masa perak (dan) kain wdihan 1 pasang. Sang Bodhi (dan) Sang Margga di-

19. beri kain wdihan masing-masing 1 pasang. Setelah selesai memberikan hadiah (uang perak) dan kain wdihan kepada mereka semua, persajian yang disiapkan oleh sang Makudur diletakkan di bawah witana. Laksana seorang wiku (sang makudur) mempersembahkan air suci

20. (dan) mentahbiskan susuk dan kalumpang, (kemudian) berdirilah sang makudur memberi hormat kepada sang hyang yeas yang terletak di bawah witana, (lemudian) mengatur langkah menuju ke arah sang hyang te-

21. as (dan) menutup(nya) dengan sepasang kain wdihan yang yang diikuti oleh sang wadihati. Mulailah sang makudur memegang (ayam dan) memotong leher ayam berlandaskan kulumpang, (dan kemudian) membanting

22. telur ke atas batu sima (sambil) mengucapkan sumpah-serapah seperti diucapkan sejak dahulu, agar watu sima tetap kokoh berdiri. Demikianlah ucapannya: "Berbahagualah hendaknya Engkau semua Hyang Waprakeswara, maharesi Agasti (yang menguasai)

23. timur, selatan, barat, utara, tengah, zenit dan nadir, matahari, bulan, bumi, air, angin, api pemakan korban, angkasa pencipta korban, hukum, siang, malam, sen-

24. ja, (dan) hati; yaksa, raksasa, pisaca, preta, asura, Garuda, gadharwwa, keempat lokapala, Yama, Waruna, Kuwera, Wasawa, dan putra-putra dewata,

25. panca kusika, Nandiswara, Mahakala, Sadwinayaka, raja naga, dewi Durga, catur-asrama, Ananta, Sura-Indra [= raja para dewa], hyang Kala-Mretyu [= dewa-dewa Waktu dan Kematian]

26. Gana, bhuta, (dan) Engkau yang dikenal sebagai pelindung kedaton Sri Maharaja di Mdang di Bhumi Mataram! engkau yang berinkarnasi memasuki segala

27. badan, Engkau yang dapat melihat jauh dan dekat pada waktu siang dan malam, dengarkanlah ucapan kutukan sumpah-serapah

28. kami oleh Engkau para hyang semua! Jika ada orang jahat yang tidak mematuhi dan tidak menjaga kutukan yang telah diucapkan oleh sang wahuta hhyang kudur, (apakah ia) bangsawan (atau) abdi, tua (atau)

29. muda, laki-laki (atau) perempuan, wiku (atau) orang rumah tangga, dan patuih, wahuta, raama, siapapun yang merusak (kedudukan) desa Sangguran yang telah diberikan sebagai sima kepada punta di Mana

30. njung, untuk (kepentingan) Bhatara (yang bersemayam) di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan para pandai, sampai ke akhir zaman, hancur leburlah! Demikian pula jika ada orang yang mencabut sang hyang watu siima, maka ia akan

31. terkena karmanya, bunuhlah olehmu Hyang, ia harus dibunuh, agar tidak dapat melihat ke samping, dibenturkan dari depan,

32. dari sisi kiri, pangkas mulutnya, belah kepalanya, sobek perutnya, renggut ususnya, keluarkan jeroannya, keduk hatinya, makan dagingnya, minum darahnya, lalu laksanakan

33. (dan) akhirnya, habiskanlah jiwanya. Jika berjalan di hutan (akan) dimakan harimau, akan dipatuk ular, (akan) diputar-putarkan oleh Dewamanyu (Dewa Kemurkaan atau Dewa Kemarahan-red), jika berjalan di tegalan akan disambar petir, disobek-sobek oleh raksasa.

34. Dimakan oleh...Dengarkanlah olehmu (para) Hyang, (hyang) Kusiika, Garga, Metri, Kurusya, Patanjala, penjaga mata angin di utara, penjaga mata angin di selatan, penjaga mata angin di selatan, penjaga mata angin di barat (dan) timur

35. lemparkan ke angkasa, cabik-cabik sampai hancur oleh hyang semua, jatuhkan di samudera luas, tenggelamkan di bendungan, tangkap oleh sang Kalamrtyu,

36. cabik-cabik oleh tangiran, (dan) disambar buaya. Begitulah matinya orang yang jahat, melebur (kedudukan) desa perdikan di Sangguran. Malapetaka dari dewataagrastaa...

37. ...pulangkan ke neraka, dan jatuhnya di negaraka mahaarorawa, digodok oleh pasukan Yama, dipukuli oleh sang Kingkara. Tujuh kali akan dirusak oleh (arca)...sang

38. Lara Sajiiwakaala. Setiap jenis kejahatan hasilnya adalah penderitaan. Jika dilahirkan kembali (akan menjadi) hilang pikirannya. Begitulah

39. nasibnya orang yang merusak sima di Sangguran. Setelah sang makudur selesai melaksanakan pentahbisan tersebut hadirin semua duduk di dekat batu sima sesuai dengan tatacara

40. Semua patih, wahuta, rama kabayan dan rama dari perbatasan, orang-orang tua dan muda, laki-laki dan perempuan, baik dari golongan rendah, menengah maupun tinggi tak ada yang tertinggal ikut makan bersama pada

41. selamat tersebut. Telah tersaji nasi dalam dandang dengan senduknya, rebusan, makanan ringan, makanan dari tepung yang dipanggang, rum

42. bah dan rebusan tetis bertumpuk,...(ikan) asin,...(ikan) bilunglung, ...(ikan) kandiwas,..., udang kayan, (ikan) layar, (kkan) tangkapan jaring,

43. pindang atatmipihan (?), sayur puindang,...makanlah mereka semuanya, seperti...minum sidhu, (minum) cinca, minum (kila(ng),

44. ...masing-masing tiga, ditambah makanan (berupa)...dodol, semuanya...bunga...

45. ...semua...Sri Maharaja dan Rakryan...untuk menambah...

BAGIAN BELAKANG (Verso)

​(Foto: via Nigel Bullough-2006)
1. ...

2. ...

3. ... masing-masing diberi hadiah 1 masa (perak dan) kain wdihan 1 yugala. Semua sang tughan dari pakaranan (bersama) juru kanayakan

4. dari hino, samgat Gunungan (yaitu) Pu Buntut, juru wadwa rarai (yaitu) Sang Raguyu, juru kalula (yaitu) Pu Wali, kanda muhi (yaitu) Sang Gasta, parujar dari sirikan Hujunggaluh, (parujar) dari wka (yaitu) Wiridih, (parujar) dari kenuruhan (yaitu) Sa(ng Ro)kat, (parujar( dari Sda (yaitu)

Sang Wipala (parujar) dari Wawang (yaitu) Sang...lang, (parujar) dari madander (yaitu) Sang Cakraryya, anggehan sang tu

5. han dari Tiruan (yaitu) Sumudan dapunta Sanggama, (parujar) dari Hujung (yaitu) Sang Pawadukan, semuanya diberi hadiah 4 dharana 8 masa perak. Juru tulis

7 dari Hino semuanya (diberi hadiah) 2 dharana 8 masa perak. Kedua patih (yaitu) Sang Kulumpang dari Wasah dan Sang Rakawil dari Kuci masing-masing menerima hadiah 1 dharana 4 masa (perak).

8. Parujar yang mengurusi hyang paskaran masing-masing menerima hadiah...perak. Para pembantu makudur dalam upacara tersebut (yaitu) Sang Tama,

9. ... Sang Ngastuti, Sang Bala, pembantu dari tapahaji (yaitu) Sang Pacintan, masing-masing diberi hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang Patih dari kanuruhan...

10. patih dari Hujung (yaitu) Sang Kahyunan, patih Waharu (yaitu) Sang Nila, patih dari Tugaran (yaitu) Sang...mala, patih samgat dari Waharu (yaitu) Sang Gambo, patih pangkur Sang Mangga (dan) Sang Rangga diberi hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdi

11. han masing-masing 1 helai. patih Lama...(yaitu) Sang Prasama diberi hadiah 8 masa (perak dan) kain wdihan 1 helai, parujar patih (yaitu) si Manohara (diberi) hadiah 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang. Parujar patih dari ka

12. nuruhan (yaitu) si Ja...(dan) si Rambet, parujar patih dari Waharu (yaitu) si Uwal, si Tanjak (dan) si Caca, masing-masing (diberi) hadiah 8 masa perak (dan) kain wdihan 1 helai. Wahuta dari Waharu si Ba-

13. lu...si Kendul tuha kalang, diberi hadiah masing-masing 1 dharana (perak dan) kain wdihan 1 pasang. Pilunggah (yaitu) si Raji (dan) si Wantan semuanya menerima (hadiah) kain wdihan 1 pasang

14. masing-masing. Para rama dari desa perbatasan yang ikut sebagai saksi pada peresmian sima (yaitu) dari Tugaran, gusti (yaitu) si Laksita, tuha kalang (yaitu) si Yoga, diberi hadiah

15. masing0masing 8 masa perak (dan) kain wdihan 1 pasang. (Para rama) dari Kajatan dan Pacangkuan (yaitu) si Sura, dari Kdik (yaitu) si Paha(ng), (dari) Bungkalingan (yaitu) si Tinjo, (daro) Kapatihan (yaitu) si Pingul

16. dari Da...(yaitu) si Tambas, masing-masing diberi hadiah 3 masa perak. Patih dari Wungawunga (diberi hadiah)...masa perak...dari Papanahan, winkas (yaitu) si Mangjawat, dari...si

17. Kandi, dari Tampur si Dederan diberi hadiah masing-masing...masa perak. Si Mak, si Kesek, si Wudalu, si Kudi,... si Luluk, diberi hadiah

18. 4 masa erak (dan) kain wdihan 1 helai masing-masing. Awakal (yaitu) si Lulut, si Sat, si Hireng, diberi hadiah kain wdihan masing-masing 2 helai. (Pemain) wayang (yaitu) si Rahina (diberi hadiah) 4 masa perak (dan) kain wdihan 1 pasang. Sang Bodhi (dan) Sang Margga di-

19. beri kain wdihan masing-masing 1 pasang. Setelah selesai memberikan hadiah (uang perak) dan kain wdihan kepada mereka semua, persajian yang disiapkan oleh sang Makudur diletakkan di bawah witana. Laksana seorang wiku (sang makudur) mempersembahkan air suci

20. (dan) mentahbiskan susuk dan kalumpang, (kemudian) berdirilah sang makudur memberi hormat kepada sang hyang yeas yang terletak di bawah witana, (lemudian) mengatur langkah menuju ke arah sang hyang te-

21. as (dan) menutup(nya) dengan sepasang kain wdihan yang yang diikuti oleh sang wadihati. Mulailah sang makudur memegang (ayam dan) memotong leher ayam berlandaskan kulumpang, (dan kemudian) membanting

22. telur ke atas batu sima (sambil) mengucapkan sumpah-serapah seperti diucapkan sejak dahulu, agar watu sima tetap kokoh berdiri. Demikianlah ucapannya: "Berbahagualah hendaknya Engkau semua Hyang Waprakeswara, maharesi Agasti (yang menguasai)

23. timur, selatan, barat, utara, tengah, zenit dan nadir, matahari, bulan, bumi, air, angin, api pemakan korban, angkasa pencipta korban, hukum, siang, malam, sen-

24. ja, (dan) hati; yaksa, raksasa, pisaca, preta, asura, Garuda, gadharwwa, keempat lokapala, Yama, Waruna, Kuwera, Wasawa, dan putra-putra dewata,

25. panca kusika, Nandiswara, Mahakala, Sadwinayaka, raja naga, dewi Durga, catur-asrama, Ananta, Sura-Indra [= raja para dewa], hyang Kala-Mretyu [= dewa-dewa Waktu dan Kematian]

26. Gana, bhuta, (dan) Engkau yang dikenal sebagai pelindung kedaton Sri Maharaja di Mdang di Bhumi Mataram! engkau yang berinkarnasi memasuki segala

27. badan, Engkau yang dapat melihat jauh dan dekat pada waktu siang dan malam, dengarkanlah ucapan kutukan sumpah-serapah

28. kami oleh Engkau para hyang semua! Jika ada orang jahat yang tidak mematuhi dan tidak menjaga kutukan yang telah diucapkan oleh sang wahuta hhyang kudur, (apakah ia) bangsawan (atau) abdi, tua (atau)

29. muda, laki-laki (atau) perempuan, wiku (atau) orang rumah tangga, dan patuih, wahuta, raama, siapapun yang merusak (kedudukan) desa Sangguran yang telah diberikan sebagai sima kepada punta di Mana

30. njung, untuk (kepentingan) Bhatara (yang bersemayam) di bangunan suci peribadatan di daerah perdikan para pandai, sampai ke akhir zaman, hancur leburlah! Demikian pula jika ada orang yang mencabut sang hyang watu siima, maka ia akan

31. terkena karmanya, bunuhlah olehmu Hyang, ia harus dibunuh, agar tidak dapat melihat ke samping, dibenturkan dari depan,

32. dari sisi kiri, pangkas mulutnya, belah kepalanya, sobek perutnya, renggut ususnya, keluarkan jeroannya, keduk hatinya, makan dagingnya, minum darahnya, lalu laksanakan

33. (dan) akhirnya, habiskanlah jiwanya. Jika berjalan di hutan (akan) dimakan harimau, akan dipatuk ular, (akan) diputar-putarkan oleh Dewamanyu (Dewa Kemurkaan atau Dewa Kemarahan-red), jika berjalan di tegalan akan disambar petir, disobek-sobek oleh raksasa.

34. Dimakan oleh...Dengarkanlah olehmu (para) Hyang, (hyang) Kusiika, Garga, Metri, Kurusya, Patanjala, penjaga mata angin di utara, penjaga mata angin di selatan, penjaga mata angin di selatan, penjaga mata angin di barat (dan) timur

35. lemparkan ke angkasa, cabik-cabik sampai hancur oleh hyang semua, jatuhkan di samudera luas, tenggelamkan di bendungan, tangkap oleh sang Kalamrtyu,

36. cabik-cabik oleh tangiran, (dan) disambar buaya. Begitulah matinya orang yang jahat, melebur (kedudukan) desa perdikan di Sangguran. Malapetaka dari dewataagrastaa...

37. ...pulangkan ke neraka, dan jatuhnya di negaraka mahaarorawa, digodok oleh pasukan Yama, dipukuli oleh sang Kingkara. Tujuh kali akan dirusak oleh (arca)...sang

38. Lara Sajiiwakaala. Setiap jenis kejahatan hasilnya adalah penderitaan. Jika dilahirkan kembali (akan menjadi) hilang pikirannya. Begitulah

39. nasibnya orang yang merusak sima di Sangguran. Setelah sang makudur selesai melaksanakan pentahbisan tersebut hadirin semua duduk di dekat batu sima sesuai dengan tatacara

40. Semua patih, wahuta, rama kabayan dan rama dari perbatasan, orang-orang tua dan muda, laki-laki dan perempuan, baik dari golongan rendah, menengah maupun tinggi tak ada yang tertinggal ikut makan bersama pada

41. selamat tersebut. Telah tersaji nasi dalam dandang dengan senduknya, rebusan, makanan ringan, makanan dari tepung yang dipanggang, rum

42. bah dan rebusan tetis bertumpuk,...(ikan) asin,...(ikan) bilunglung, ...(ikan) kandiwas,..., udang kayan, (ikan) layar, (kkan) tangkapan jaring,

43. pindang atatmipihan (?), sayur puindang,...makanlah mereka semuanya, seperti...minum sidhu, (minum) cinca, minum (kila(ng),

44. ...masing-masing tiga, ditambah makanan (berupa)...dodol, semuanya...bunga...

45. ...semua...Sri Maharaja dan Rakryan...untuk menambah...

SISI KIRI

(Foto: Nigel Bullough/2006)​
1. (Pertunjukan) rawanahasta telah melengkapinya.

2. ...(para) lekan duduk...dan berapa pun

3. ...makanan dihidangkan...

4. ...dihidangkan...

5. Berakhirlah mereka semua...

6. ...bersuka-citalah dengan bergantinya

7. desa Sangguran menjadi perdikan untuk punta di Mananjung

8. bersama penduduknya karena telah ditetapkan (menjadi perdikan)

9. ... diberi wewenang untuk...

10. ...si Luhut, si Spat, si Hira, semuanya

11. mempertunjukan keunggulannya sebagai

12. (pemain) wayang (dengan ceritera) bernama...

13. Demikianlah adat daripada (upacara) penetapan sima di

14. Sangguran. Telah selesailah, ditulis (oleh)

15. juru-tulis Hino, Laksana.

SISI KIRI

(Foto: Nigel Bullough/2006)​
1. (Pertunjukan) rawanahasta telah melengkapinya.

2. ...(para) lekan duduk...dan berapa pun

3. ...makanan dihidangkan...

4. ...dihidangkan...

5. Berakhirlah mereka semua...

6. ...bersuka-citalah dengan bergantinya

7. desa Sangguran menjadi perdikan untuk punta di Mananjung

8. bersama penduduknya karena telah ditetapkan (menjadi perdikan)

9. ... diberi wewenang untuk...

10. ...si Luhut, si Spat, si Hira, semuanya

11. mempertunjukan keunggulannya sebagai

12. (pemain) wayang (dengan ceritera) bernama...

13. Demikianlah adat daripada (upacara) penetapan sima di

14. Sangguran. Telah selesailah, ditulis (oleh)

15. juru-tulis Hino, Laksana.
Halaman 4 dari 8
(nwk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads