"Kami berencana melaksanakan Kongres Diaspora Indonesia ketiga di Jakarta pada 12 Agustus hingga 14 Agustus 2015," kata Presiden Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global) Mohamad Al Arief sesusai bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Kantor Kemenlu, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015).
Salah satu mantan diaspora Indonesia adalah Presiden RI ketiga yakni BJ Habibie. Masih banyak nama-nama diaspora Indonesia di luar negeri yang memiliki segudang prestasi seperti Fify Manan yang menjual furniture untuk White House di Washington DC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief juga menyebutkan ada satu juta WNA keturunan Indonesia yang termasuk dalam kategori diaspora Indonesia. Sehingga, ia berharap, kongres ketiga ini mampu menjembatani potensi para diaspora yang ingin membangun Indonesia.
"โIni multistakeholder forum, sektor swasta, wakil di pemerintahan, legislatif, akademisi dan lain-lain. Diaspora kita heterogen dan akan banyak people to people interaction. Ini kita harapkan jadi interaksi yang indah," ujar Arief.
Arief menyatakan kongres ketiga ini akan berbeda karena โakan ada kegiatan seperti blusukan. Namun Arief tak menjelaskan bentuk teknis kegiatan tersebut.
"Ada kegiatan kongres yang dilaksanakan di tingkat grassroot. Kita rencanakan banyak grassroot seperti ini, bahasa Jawanya blusukan, kita yang jauh tetap di hati," ucap Arief.
Dalam kongres itu akan digali inisiatif para diaspora Indonesia yang hadir untuk kegiatan filantrofi, bisnis wirausaha, advokasi, promosi budaya dan kuliner, asistensi teknis, jaringan profesional, komunitas dan kemitraan strategis. Seperti yang ingin dilakukan oleh Vice President Indonesian Diaspora Business Council, Fify Manan.
"Program yang akan kami jalankan adalah membuat konsorsium task force, membuat kuliner, membantu para diaspora yang ingin mempelajari kuliner Indonesia dan untuk para diaspora yang ingin membuka restoran Indonesia di luar negeri," kata Fify di lokasi yang sama.
Kongres ini terbuka untuk siapa saja, tak hanya para diaspora yang akan berkumpul dari berbagai negara ke Jakarta. Termasuk terbuka untuk TKI yang telah lama bekerja di luar negeri dan para aktivis di bidang pekerja migran.โ Tujuannya agar para diaspora Indonesia di luar negeri menyumbangkan potensinya untuk pembangunan Indonesia.
(gah/gah)