"Titiknya 700-an ya yang rusak. Kan harus ditangani, lubang-lubang harus ditutup. Nanti kalau nggak ditutup dikomplain masyarakat. Perbaikannya sudah rutin, sudah 50 persen," ungkap Kadis Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Yusmada Faizal, usai rapat bersama Wagub Drajat Saiful Hidayat di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (13/2/2015).
Menurut Yusmada dari 700 titik jalan berlubang, yang paling banyak ada di wilayah Jakarta Barat. Sambil proses perbaikan dilakukan, kata dia, Bina Marga juga memasang spanduk-spanduk imbauan kepada warga untuk mewaspadai jalan berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusmada mengatakan mengirim 15 regu untuk proyek perbaikan jalan di mana terbagai antara 2-3 regu di tiap wilayah. Setiap regu bisa melakukan perbaikan dengan kisaran 6 ton aspal. 1 Ton setara dengan 12 meter persegi.
"Ya 90 ton lah semalam. Itu kalau nggak ujan. Kalalu hujan berentilah. Sekarang ktita tidak beorientasi meninggikan jalan. (Tapi) membuat kontruksi jalan yang kuat. Kalau yang tahan air kan sebenarnya beton, pertanyaannya mau dibeton smua Jakarta?," tutur Yusmada.
"Kalau mau dibeton semua kan lama. Kita manfaatkan yang ada dulu, sekarang recyling, tapi nggak bisa sekarang pelaksanaannya, nanti pas musim panas," sambungnya.
Pembetonan disebut Yusmada membutuhkan waktu semalam untuk 4-5 segmen di mana 1 segmen berkisar 3-4 meter. Ketebalan pembetonan jalan bervariasi, antara 15-20 cm.
"Sekarang seperti contoh sudah pernah lihat di Beos, kan lagi pembetonan, di atas sudah kita beton, tapi kan itu nggak bisa cepat. Beton kita minta yang 4-8 jam keringnya. Jadi kita nggak nutup jalan," Yusmada menerangkan.
Lamanya pembetonan itulah yang menjadi alasan Bina Marga memilih memutuskan untuk melakukan penambalan jalan berlubang. Sebab aspal bisa langsung dilewati pengendara begitu penambalan selesai.
"Anggaran kita sudah plot, tiap wilayah Rp 40 miliar tiap tahun. Tapi kapan lubangnya, berapa lubangnya ya tunggu nanti. Tiap lubang harus ditutup. Langsung bisa dilewatin kalau aspal," tukasnya.
Meski kawasan Kelapa Gading, Jakut, cukup parah terkena imbas banjir beberapa hari lalu, Yusmada mengaku tidak ada niat untuk meninggikan jalan. Menurutnya, itu adalah tugas Dinas Tata Air.
"Saya nggak ada rencana meninggikan jalan Kelapa Gading. Airnya kita benahin, drainase diperbaiki. Nah siapa yang benahin air, kan Dinas Tata Air," tutup Yusmada.
(ear/aan)