"Kalau deras memang iya. Tapi bedanya dengan hujan Senin lalu adalah hujan kali ini durasinya tidak merata dan juga hanya sebentar-sebentar," kata Kepala Subbidang Informasi BMKG Hari Tirto kepada detikcom, Jumat (13/2/2015) siang.
Hari mengatakan, untuk sementara puncak musim hujan di Jakarta telah terjadi pada Senin (9/2) dan Selasa (10/2). Namun untuk kawasan hulu, seperti Bogor, puncak musim hujan belum terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah hujan tak merata ini karena adanya pawang hujan untuk memindahkan hujan, Hari membantahnya. "Tak seperti itu penjelasannya," katanya.
Hari mengatakan, salah satu cara yang paling sederhana untuk memprediksi hujan deras atau tidak adalah dengan merasakan kekuatan angin. Menurutnya kalau angin kencang, maka intensitas hujan akan berkurang.
"Kemarin kan angin cukup kuat jadi hujannya berkurang. Tentunya BMKG tidak hanya memperhatikan soal angin saja untuk memprediksi hujan, tapi juga melihat soal kelembaban, suhu dan variabel lainnya," katanya.
Curah hujan menjadi isu penting setelah Jakarta kebanjiran pada Senin dan Selasa lalu. Bahkan ada wacana untuk memodifikasi cuaca dengan teknologi modern. Sedangkan di Bandung, wacana yang muncul adalah mengerahkan pawang hujan.
Siang ini, spot-spot di Jakarta telah hujan meski tidak terlalu deras. Misalnya di Pramuka, Ramawangun, dan Pulogadung. Hujan turun hanya sebentar dan tidak merata. Sedangkan Jakarta Selatan masih terang benderang.
(nal/nrl)