Wantimpres Puji Keberhasilan Mina Padi di Sleman

Sleman - Dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) mengunjungi mina padi di Kabupaten Sleman. Penanaman padi disertai pemeliharaan ikan ini dinilai bagus untuk mendukung program kemandirian pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Dua anggota Wantimpres itu adalah Prof Dr Sri Adiningsih dan Sidarto Danoesoebroto. Acara peresmian mina padi dilakukan di Dusun Dero, Desa Harjobinangun Kecamatan Pakem, Sleman, Jumat (13/2/2015).

Di tempat itu, Sidarto bersama Sri Adiningsih melakukan penebaran bibit udang galang di areal lahan padi. Sistem mina padi dengan cara menamam padi dan udang galah itu disebut ugadi. Sedangkan yang biasa dilakukan adalah sistem mina padi yakni ikan air tawar dengan padi.

Di hadapan dua anggota wantimpres, Ketua Kelompok Petani Martinus mengungkapkan mengubah pola pertanian dari sistem tani biasa hanya menanam padi selama setahun dua kali menjadi sistem mina padi tidaklah mudah. Dirinya bersama anggota kelompok terus memberikan pengertian mengenai keuntungan menggunakan sistem mina padi.

Selain sulit mengubah mindset para petani, saat ini lahan pertanian juga semakin sempit atau berkurang. Banyak areal sawah yang berubah menjadi permukiman atau lainnya. Semakin sempitnya lahan petani harus mencari cara agar pendapatannya juga bertambah.

"Dengan mina padi pendapatan petani meningkat sekitar 20-30 persen. Ikan selain bisa dijual juga dapat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga," ungkapnya.

Frans Hero Making, pegawai dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Sleman yang menjadi penyuluh pertanian di tempat itu menambahkan sistem mina padi maupun ugadi mampu meningkatkan harga dan mertabat petani. Sistem mina padi sudah berhasil dilakukan di Kecamatan Ngemplak. Saat ini mulai dilakukan di Kecamatan Pakem. Dalam sistem mina padi ada beberapa areal yang disisihkan agar ikan dapat hidup sehat dan besar.

"Jarak antara tanaman padi juga lebih longgar atau menggunakan sistem jajar legowo. Kalau saya membuat seperti jajar legowo ini sering diprotes ibu-ibu petani yang menanam. Eman-eman (sayang-red) kok jaraknya longgar," ungkap Frans menerangkan kepada Sidarto dan Sri Adiningsih.

Sementara itu anggota Wantimpres Sidarto Danoesoebroto usai mendapatkan penjelasan langsung mengatakan sistem minapadi dan ugadi ini lahan 1.000 meter persegi, produksi gabah naik 1 kuintal dan mendapatkan penghasilan tambahan dari panen ikan Rp 3 juta. Sedangkan untuk ugadi atau udang galah dan padi mampu menghasilkan tambahan panenan udang Rp 5 juta.

"Ini sangat bagus untuk daerah-daerah yang punya air yang melimpah," kata mantan ketua MPR ini.

Menurutnya, sistem pertanian mina padi ini merupakan inovasi yang baik dalam pemanfaatan lahan pertanian yang kini semakin berkurang. Bertambahnya produksi selain padi dalam satu lahan yaknin ikan, udang maupun tanaman lainnya, ini akan meningkatkan produktifitas tanah yang ada.

Anggota wantimpres Sri Adiningsih mengungkapkan program seperti ini bisa menjadi contoh daerah-daerah lain untuk mendukung program kemandirian pangan dan swasembada pangan seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi. Daerah lain di Indonesia bisa mencontohnya karena ini bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani.

"Hal-hal seperti ini patut kita contoh dan nanti kita sampaikan ke presiden," ungkap guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

(bgs/try)