Ahok: Pak Presiden Sudah Biasa Kerendem, Nggak Apa-apa Kebanjiran

Ahok: Pak Presiden Sudah Biasa Kerendem, Nggak Apa-apa Kebanjiran

- detikNews
Kamis, 12 Feb 2015 18:21 WIB
Jakarta - Kawasan Istana Merdeka ikut terendam saat banjir yang menerjang Jakarta beberapa hari lalu. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) setengah berkelakar menilai Joko Widodo yang kini berkantor di Istana sudah biasa menghadapi banjir.

"Pak Presiden mah kerendem juga nggak apa-apa. Makanya kalau kepepet kerendem tinggi kita akan buka kantong Istiqlal, tapi nggak ada masalah. Presiden sudah biasa hadapin banjir, itu mah orang fitnah nggak demen gue aja," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (12/2/2015).

Dengan runtut Ahok lantas menjelaskan mengapa ia murka saat PLN mematikan pasokan listrik yang menyebabkan pompa di Waduk Pluit tak bekerja. Kunci antisipasi banjir tidaknya Jakarta, kata Ahok, adalah operasional waduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waduk pluit itu kalau kamu kerendam, ya kena istana. Bukan saya prioritasin Istana. Dia (airnya) meluap lari ke kiri kanan, jadi Jakarta itu kuncinya semua harus dipasang waduk. Waduk yang udah siap baru Waduk Pluit, nah kebetulan waduk Pluit terusannya sampai istana," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Terkait dengan dibukanya Pintu Air III Manggarai untuk menampung air banjir, Ahok menjamin tidak akan menyebabkan air menggenang di jalan, termasuk Istana. Pun meluapnya sungai Ciliwung juga bukan karena dibukanya Pintu Air tersebut.

"Oh nggak. Selama (Ciliwung) airnya nggak pasang nggak akan banjir, selama musim hujan lebih baik kamu buka dong daripada penuh. Biar dia ngalir terus, ngapain kamu simpan (airnya) sampai tinggi," tukas suami Veronica Tan itu.

Sebelumnya pada Senin (9/2) yang lalu Istana Merdeka dan sekitarnya tergenang air. Beberapa kantor pemerintahan pun juga ikut terkena imbas banjir.

(ear/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads