Broadcast itu juga menyebutkan bahwa ratusan begal motor itu tersebar ke beberapa lokasi seperti Citeureup, Cibinong, Kranggan, Tapos, Sanding, Leuwinanggung, Cikeas dan Ibu Kota juga khususnya jalan-jalan yang sepi lainnya.
"Itu hoax! Saya tidak pernah mengirimkan informasi tersebut dan tidak ada informasi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polda Metro Jaya dan Polres jajaran masih terus melakukan upaya-upaya baik preventif maupun represif terhadap para pelaku begal motor ini," kata dia.
Ia mengatakan, sejumlah upaya preventif seperti menempatkan personil bersenjata api laras panjang di pos pantau, menempatkan anggota serse dan intel di titik-titik rawan, hingga melakukan patroli yang berisfat rutin, patroli yang diintensifkan hingga patrolis kala besar.
"Patroli skala besar itu dilakukan setiap minggu, serentak di seluruh Polres jajaran Polda Metro Jaya," ungkapnya.
Hal ini, lanjut dia, dilakukan polisi untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati terhadap aksi kejahatan tersebut terutama pada malam hari. Ia mengatakan, meski sudah ada kelompok begal yang tertangkap, namun tidak menutup kemungkinan masih ada kelompok lainnya.
"Masyarakat tetap berhati-hati saja, karena pengamanan paling utama ada pada diri kita. Tetap jaga kewaspadaan setiap saat agar terhindar dari aksi kejahatan," tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan kembali pesan tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan kecemasan. Menurutnya, broadcast tersebut hanya untuk menakut-nakuti dan membuat Jakarta seolah-olah tidak aman.
"Janganlah kita menyebarkan informasi yang tidak benar, yang dapat menimbulkan kecemasan. Itu hanya untuk menakuti saja," tutupnya.
(mei/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini