Setelah dijerat lehernya, Randi disetrum dengan alat kejut oleh pelaku. Tidak hanya itu, Randi juga sempat ditembak menggunakan senapan angin dan ditusuk menggunakan pisau sebanyak 8 kali,
Jenazah Randi dibuang para pelaku ke Sungai Cidepit, Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Usai melakukan aksinya, para pelaku membawa kabur mobil Honda Jazz milik korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban dihabisi pelaku di dalam mobilnya, lokasinya di belakang Mall Cinere. Antara korban dan pelaku ini memang sudah saling kenal, makanya mereka bisa satu mobil," kata Kapolres Bogor, AKBP Sony Mulvianto, Rabu (11/2/2015).
Aksi pembunuhan sendiri, kata Sony, dilakukan para pelaku pada Sabtu (31/1) lalu. Jenazah Randi ditemukan warga yang hendak membuang sampah sekitar Sungai Cidepit, Bogor, pada Minggu (1/2).
Saat pertama kali ditemukan, polisi tidak menemukan identitas di tubuh korban. Namun, kemudian terungkap identitasnya setelah mendapat petunjuk dari sidik jari. Para pelaku berhasil ditangkap satu persatu. "Para pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing di kawasan Cinere," kata Sony.
Sony menjelaskan, otak dari pembunuhan dan perampokan tersebut adalah Piteng. Karena terlilit utang, Piteng mengajak 3 rekannya untuk merampok Randi, teman sekolahnya. "Motif perampokkan dan pembunuhan karena pelaku memiliki utang ke seseorang. Kemudian pelaku merencanakan untuk menguasai harta korban," terang Sony.
Hal tersebut diakui Wempy Febriansyah alias Piteng. Menurutnya, saat itu ia tengah kebingungan karena sedang terlilit utang kepada pamannya sendiri sebesar Rp 21 juta.
"Saya punya utang Rp 21 juta ke paman saya. Saya bingung mau bayarnya. Tadinya cuma mau 'ngerjain' (rampok) Randi aja, maksudnya ambil mobilnya buat bayar hutang," kata Piteng di Mapolres Bogor Kota, Rabu (11/2). "Saya khilaf mas. Dia teman waktu SMA saya juga," imbuhnya.
Karena perbuatannya, Piteng Cs kini terancam hukuman mati. Ia dan rekan-rekannya dijerat dengan Pasal 365 KUHP junto Pasal 338 dan 340 KUHP.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini