Rencana Ahok Atasi Banjir di Jakarta, Beli Genset Hingga Bangun Tanggul

Rencana Ahok Atasi Banjir di Jakarta, Beli Genset Hingga Bangun Tanggul

- detikNews
Rabu, 11 Feb 2015 08:55 WIB
Rencana Ahok Atasi Banjir di Jakarta, Beli Genset Hingga Bangun Tanggul
Jakarta - Banjir yang mengepung Jakarta selama dua hari ini sudah mempersulit keseharian warga ibu kota. Setumpuk wacana pun disiapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengatasi banjir.

Pada Selasa (10/2/2015) pagi, pria yang akrab disapa Ahok ini merapat ke Istana Merdeka untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Dia memberikan penjelasan tentang banjir yang menggenangi Jakarta. Saat itu, salah satu yang dianggap Ahok menyebabkan banjir adalah padamnya listrik di daerah Pluit sehingga pompa di Waduk Pluit tidak bekerja optimal.

Setelah bertemu Jokowi, Ahok pun meminta maaf kepada masyarakat karena faktanya Jakarta masih banjir. Namun demikian, suami Veronica Tan ini tetap berniat kerja keras meski banyak yang mencibir kinerjanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun langsung menyusun sejumlah rencana agar Jakarta tidak lagi kebanjiran. Langkah yang dipersiapkan oleh ayah 3 anak ini merupakan langkah jangka panjang namun Ahok menilainya efektif.

Berikut adalah 3 wacana yang dipersiapkan Ahok untuk mengatasi banjir di Jakarta, seperti dirangkum detikcom, Rabu (11/2/2015):

Beli Genset untuk Rumah Pompa

Ahok kesal bukan kepalang karena PLN mematikan listrik di daerah Pluit yang berujung pompa di Waduk Pluit tak berfungsi maksimal. Ahok bertekad untuk menganggarkan pengadaan genset untuk setiap rumah pompa.

"Dan saya pun akan anggarkan genset kayak rumah sakit. Saya bilang bikin kayak ICU aja. Kamu tahu nggak rumah sakit? Kalau mati lampu tidak boleh lebih dari 3 detik. Genset harus nyala," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok menegaskan pentingnya peran rumah pompa kala musim hujan datang. Karena itu, aliran listrik tak boleh padam lebih dari 5 detik.

"Makanya saya bilang udah deh, kita nggak perlu sampai 5 detik deh. Beda 10 menit nyala juga udah bagus. Jadi semua pasangin genset aja udah," sambungnya.

Ia mengatakan genset yang dimiliki Pemprov DKI saat ini tidaklah cukup untuk diletakkan di seluruh rumah pompa di Jakarta. Hal ini karena ada beberapa rumah pompa yang letaknya tak jauh dari PLTU sehingga diyakinitak mungkin tenggelam atau dimatikan aliran listriknya.

Beli Genset untuk Rumah Pompa

Ahok kesal bukan kepalang karena PLN mematikan listrik di daerah Pluit yang berujung pompa di Waduk Pluit tak berfungsi maksimal. Ahok bertekad untuk menganggarkan pengadaan genset untuk setiap rumah pompa.

"Dan saya pun akan anggarkan genset kayak rumah sakit. Saya bilang bikin kayak ICU aja. Kamu tahu nggak rumah sakit? Kalau mati lampu tidak boleh lebih dari 3 detik. Genset harus nyala," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok menegaskan pentingnya peran rumah pompa kala musim hujan datang. Karena itu, aliran listrik tak boleh padam lebih dari 5 detik.

"Makanya saya bilang udah deh, kita nggak perlu sampai 5 detik deh. Beda 10 menit nyala juga udah bagus. Jadi semua pasangin genset aja udah," sambungnya.

Ia mengatakan genset yang dimiliki Pemprov DKI saat ini tidaklah cukup untuk diletakkan di seluruh rumah pompa di Jakarta. Hal ini karena ada beberapa rumah pompa yang letaknya tak jauh dari PLTU sehingga diyakinitak mungkin tenggelam atau dimatikan aliran listriknya.

Ambil Jalan Milik Pemerintah di Depan Untar dan Trisakti

Ahok ingin memperbaiki Jalan S Parman, Jakarta Barat tepatnya yang berada di depan Universitas Trisakti yang menjadi langganan banjir itu. Ia ingin jalannya dinaikkan setinggi 1 meter agar tak lagi tergenang air dan menghambat laju lalu lintas.

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga berencana untuk membuat cluster pompa di jalan putaran depan Citraland. Namun, hal ini tidak lah mudah karena harus meminta ijin pemerintah pusat yang merupakan pemegang otoritas jalanan tersebut.

Saat bertemu Presiden Joko Widodo, Ahok juga mengaku sempat meminta jalan-jalan yang menjadi hak pemerintah pusat untuk dikerjakan Pemprov DKI jika lama dikerjakan. Hal ini karena, masyarakat tak pernah mau tahu apakah jalan tersebut milik pemerintah atau kewajiban pemerintah daerah.

"Tadi sudah saya kontak Pak Menteri (Menteri PU). Kita juga sudah minta untuk kerjakan (Jalan S Parman ke Presiden Jokowi)," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono baru sebatas komunikasi verbal. Belum ada surat permohonan resmi.

"Belum," jawab Ahok singkat saat ditanya soal permohonan resmi Pemprov DKI.

Ambil Jalan Milik Pemerintah di Depan Untar dan Trisakti

Ahok ingin memperbaiki Jalan S Parman, Jakarta Barat tepatnya yang berada di depan Universitas Trisakti yang menjadi langganan banjir itu. Ia ingin jalannya dinaikkan setinggi 1 meter agar tak lagi tergenang air dan menghambat laju lalu lintas.

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga berencana untuk membuat cluster pompa di jalan putaran depan Citraland. Namun, hal ini tidak lah mudah karena harus meminta ijin pemerintah pusat yang merupakan pemegang otoritas jalanan tersebut.

Saat bertemu Presiden Joko Widodo, Ahok juga mengaku sempat meminta jalan-jalan yang menjadi hak pemerintah pusat untuk dikerjakan Pemprov DKI jika lama dikerjakan. Hal ini karena, masyarakat tak pernah mau tahu apakah jalan tersebut milik pemerintah atau kewajiban pemerintah daerah.

"Tadi sudah saya kontak Pak Menteri (Menteri PU). Kita juga sudah minta untuk kerjakan (Jalan S Parman ke Presiden Jokowi)," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono baru sebatas komunikasi verbal. Belum ada surat permohonan resmi.

"Belum," jawab Ahok singkat saat ditanya soal permohonan resmi Pemprov DKI.

Bangun Tanggul yang Kokoh di Jakarta Utara

Selain intensitas curah hujan yang tinggi, rob yang terjadi akibat air pasang laut membuat Jakarta makin ruwet kebanjiran. Untuk mengatasinya, Ahok berencana membangun tanggul yang lebih kuat di Jakut.

"β€ŽKalau menurut saya yang paling sekarang itu tanggul. Jadi 54 kilometer (di) utara ini tanggulnya harus diperkuat," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok menyebut biaya pembangunan tanggul tak harus sepenuhnya berasal dari anggaran Pemprov DKI. Bukan tidak mungkin pemilik rumah elite di Jakarta Utara, lanjut Ahok, mengumpulkan uang untuk pembuatan tanggul

Jika tanggul di utara Jakarta diperkuat dengan pompa air yang bekerja maksimal termasuk normalisasi Waduk Pluit, maka persoalan banjir diyakini Ahok bisa tertangani.

"Sementara kita aman sampai 30 tahun pun masih oke. Desainnya seperti itu, tanggul dan waduk," ucapnya.

Bangun Tanggul yang Kokoh di Jakarta Utara

Selain intensitas curah hujan yang tinggi, rob yang terjadi akibat air pasang laut membuat Jakarta makin ruwet kebanjiran. Untuk mengatasinya, Ahok berencana membangun tanggul yang lebih kuat di Jakut.

"β€ŽKalau menurut saya yang paling sekarang itu tanggul. Jadi 54 kilometer (di) utara ini tanggulnya harus diperkuat," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (10/2/2015).

Ahok menyebut biaya pembangunan tanggul tak harus sepenuhnya berasal dari anggaran Pemprov DKI. Bukan tidak mungkin pemilik rumah elite di Jakarta Utara, lanjut Ahok, mengumpulkan uang untuk pembuatan tanggul

Jika tanggul di utara Jakarta diperkuat dengan pompa air yang bekerja maksimal termasuk normalisasi Waduk Pluit, maka persoalan banjir diyakini Ahok bisa tertangani.

"Sementara kita aman sampai 30 tahun pun masih oke. Desainnya seperti itu, tanggul dan waduk," ucapnya.

Bikin Sumur Resapan

Ahok mengakui bahwa seluruh drainase yang ada di DKI Jakarta sudah jadul, namun menurutnya itu bukanlah penyebab banjir. Suami Veronica Tan itu mengatakan tidak mungkin pihaknya dapat membongkar lalu mengganti drainase yang sudah ada selama ini. Oleh karenanya, Ahok akan menyiasati genangan dengan cara membangun sumur resapan.

"Nggak bisa, nggak mungkin (ganti drainase). Tahun ini kita akan buat sumur resapan di sepanjang jalan. Nanti begitu MRT selesai, sepanjang Thamrin-Sudirman ini mungkin kita bobok. Ada jalur pohon-pohon itu jadi sumur resapan," jelas Ahok.

Menyoal komitmen Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan banjir di Ibu Kota tahun ini, Ahok menyebut mustahil baginya selesaikan pekerjaan rumah (PR) selama puluhan tahun.

"Nggak mungkin tahun ini selesai. Yang penting normalisasi Waduk Pluit diberesin. Sisi kanan masih 5 ribu rumah nih. Terus waduk kiri kanan diberesin terus kita akan bikin kluster," pungkasnya.

Bikin Sumur Resapan

Ahok mengakui bahwa seluruh drainase yang ada di DKI Jakarta sudah jadul, namun menurutnya itu bukanlah penyebab banjir. Suami Veronica Tan itu mengatakan tidak mungkin pihaknya dapat membongkar lalu mengganti drainase yang sudah ada selama ini. Oleh karenanya, Ahok akan menyiasati genangan dengan cara membangun sumur resapan.

"Nggak bisa, nggak mungkin (ganti drainase). Tahun ini kita akan buat sumur resapan di sepanjang jalan. Nanti begitu MRT selesai, sepanjang Thamrin-Sudirman ini mungkin kita bobok. Ada jalur pohon-pohon itu jadi sumur resapan," jelas Ahok.

Menyoal komitmen Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan banjir di Ibu Kota tahun ini, Ahok menyebut mustahil baginya selesaikan pekerjaan rumah (PR) selama puluhan tahun.

"Nggak mungkin tahun ini selesai. Yang penting normalisasi Waduk Pluit diberesin. Sisi kanan masih 5 ribu rumah nih. Terus waduk kiri kanan diberesin terus kita akan bikin kluster," pungkasnya.
Halaman 2 dari 10
(imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads