"Belum memadai. Makanya itu sekarang kita lagi minta Pak Yusmada (Kepala Dinas Bina Marga) untuk mulai beresin. Dulu itu trotoar dipegang taman. Lucu kan," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2015).
"Kamu lihat di Jakarta banyak sekali taman itu nutupin tali air. Taman Tebet itu lagi bongkar semua nih. Dia bikin trotoar talinya ditimpa aja, kontraktor taman mana peduli sih?" contohnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, masih banyak fasilitas pengguna jalan yang belum ramah. Tidak jarang ditemui ruas trotoar terlihat hancur dan bahkan hampir ambruk membuat lubang. Besi-besi dan lubang got sudah terlihat. Kabel galian juga menjuntai di atas trotoar. Amat tak nyaman.
Sehingga membuat pejalan kaki terpaksa berjalan di aspal. Lubang yang menganga dan juntaian kabel membuat ngeri.
Lantas apa solusi yang akan dilakukan Pak Ahok ke depannya?
"Saya sudah suruh dia (Dinas Bina Marga) cari di tiap wilayah itu jadi contoh tuh modelnya kayak gitu. Nggak bisa langsung jadi semua kan, yang mana sudah rapi, contoh itu," kata Ahok.
"Terus kita nggak mau lagi kalau jalan udah banjir ditinggiin. Kalau banjir selesaikan masalah banjirnya dong. Bukan naikin, kalau naikin ketutup lagi lobangnya. Kalo kamu naikin tetap nyari tempat kan, rumah orang yang diembat," sambungnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mewacanakan agar dapat dibuat cluster. Sehingga kalau banjir tidak sampai ke rumah warga.
"Jadi kalau banjir bikin cluster, perumahan-perumahan saja bisa dibikin cluster," tutup mantan Bupati Belitung Timur itu.
(aws/fdn)