Melihat besarnya peluang tersebut, PT KAI membuka sebagian asetnya untuk dikomersilkan. Mulai dari ruang untuk beriklan, kios untuk berjualan di stasiun, hingga sesi foto dan shooting.
Senior Manajer Unit Pengusahaan Aset PT KAI, Myrna Fitria mengatakan, banyak aset KAI yang dapat dikomersilkan. Di antaranya adalah aset bangunan, aset usaha dan penyewaan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Myrna, tidak ada ketentuan khusus bagi siapapun yang akan berinvestasi di KAI. Individu maupun unit usaha dapat menyewa aset milik PT KAI sesuai ketentuan yang berlaku.
"Jika berminat untuk menyewa aset KAI atau beriklan, silakan kunjungi kantor kami, PT KAI DAOP 1 unit penguasaan aset di Stasiun Cikini," ujarnya.
Myrna tak menjelaskan secara rinci berapa biaya sewa masing-masing aset. Sebab menurutnya harga sewa di setiap stasiun maupun kereta api berbeda-beda.
"Kalau sewa kios di Stasiun Gambir harganya Rp 1 juta per meter per bulan," ujarnya.
Sementara untuk harga sewa di Stasiun Jatinegara, Stasiun Kota dan Stasiun Juanda lebih rendah, yaitu mulai dari Rp 650 ribu per meter per bulan. Sedangkan untuk Stasiun Manggarai, PT KAI tidak membuka penyewaan kios lagi karena sudah penuh.
Luas masing-masing kios juga berbeda-beda tergantung ketersediaan. Sebagai gambaran, luas kios-kios di Stasiun Juanda berkisar antara 24 meter persegi hingga 28 meter persegi.
"Semua bisa disewakan, jadi silakan manfaatkan," tutupnya.
(kff/bar)











































