Pantauan di lokasi di RT 2/3, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (10/2/2015), sekitar 100-an makam terendam. Genangan menyebabkan makam terlihat hanya tinggal batu nisan.
Kuburan yang terendam banjir di bagian belakang yang berbatasan dengan permukiman warga. Posisinya memang terlihat lebih rendah dibanding dengan makam-makam yang lain di mana juga terdapat makam yang masih baru. Hal tersebut terlihat dari beberapa makam yang nisannya masih menggunakan kayu, dan kuburannya masih berupa tanah tanpa dihiasi rumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah sering banget kejadiannya kayak ini, setiap tahun pasti banjir. Kalau hujan dari pagi sampai malam pasti banjir. Tahun ini aja sudah 2 kali, kasihan sama ahli warisnya aja kalau tahu terendam gini. Posisi tanahnya emang dulu ini sawah," ujar Esi di sekitar kompleks makam.
Meski posisi makam yang tergenang air berada di dekat permukiman, banjir tidak sampai masuk hingga rumah-rumah warga.
Esi mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah karena tidak ada saluran air di TPU tersebut.
"Nggak (masuk ke pemukiman), cuma daerah sini aja. Tapi di sini nggak ada saluran airnya, sekalinya ada juga sudah mampet dan itu punya warga. Banjir dalem sih nggak, paling cuma sebatas lutut. Kadang bocah-bocah malah sering main di sini, pada berenang," kata Esi.
Genangan air tak hanya membanjiri TPU Malaka saja, sebagian makam di kompleks TPU Malaka 2 juga mengalami nasib yang sama. Posisi yang terkena banjir di TPU Malaka 2 berada di blok Kristen. Meski ketinggian air banjir di TPU Malaka 2 tidak setinggi di TPU Malaka, namun sebarannya lebih luas.
(ear/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini