Kekaguman Fadli Zon pada Sosok Diponegoro: Perang Jawa Bikin Belanda Bangkrut

Kekaguman Fadli Zon pada Sosok Diponegoro: Perang Jawa Bikin Belanda Bangkrut

- detikNews
Selasa, 10 Feb 2015 14:31 WIB
Jakarta - Pameran tentang Pangeran Diponegoro tengah dilaksanakan di Galeri Nasional sejak Februari hingga Maret mendatang. Sosok Diponegoro ditampilkan lewat lukisan dan aneka peninggalannya. Diskusi dengan tema Diponegoro juga digelar.

Khusus soal Diponegoro ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku sebagai salah seorang pengagumnya. Fadli bertutur, dia mengagumi karena perang Jawa yang dilakukan Diponegoro.

"Oh iya, saya buat patungnya, lengkap bukunya. Saya pelajari Perang Jawa karena ini penting sekali, 1825-1830 itu yang membuat Belanda itu bangkrut. Diponegoro ini sangat penting perannya, ini merupakan satu tokoh yang benar-benar membuat Belanda hampir bangkrut sebagai penjajah," jelas Fadli yang ditemui detikcom di kantornya di DPR, Senin (9/2) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fadli, karena concern dengan sosok Diponegoro dan sejarah yang mesti diungkap ini dia sampai ikut menjadi co-penerbit untuk buku terbitan Peter Carey, sejarawan yang mendalami Diponegoro selama 30 tahun.

"Saya termasuk ikut jadi co-penerbit dari buku kuasa ramalan Peter Carey, saya terlibat. Fadli Zon library, perpustakaan saya ikut jadi co-penerbit, dan saya ikuti juga bedah-bedah buku tentang Diponegoro beberapa tahun lalu, bersama Peter Carey," jelas dia.

"Juga saya beberapa kali ziarah ke makam Diponegoro. Saya ketemu juga dengan hampir semua keturunan Diponegoro waktu itu di Tegalrejo, waktu peluncuran di sana. Bahkan yang unik saya pernah ketemu dengan satu keturunannya di Serbia. Tinggal di sana menjadi local staf KBRI," tambahnya.

Tak hanya itu saja, saat ke Belanda, dia juga sempat menengok museum yang menggambarkan penangkapan Diponegoro dalam lukisan. Dalam lukisan yang dibuat pertama kali oleh pelukis Belanda itu diakui kalau Diponegoro ditangkap dalam perundingan dan karena pengkhianatan.

"Jadi diakui juga bahwa ini pengkhianatan, diakui juga ada benderanya berkibar di sini seolah-olah dia menyerahkan diri padahal dia dikhianati, ditangkap. Ini versinya Belanda. Makanya yang dibuat oleh Raden Saleh itu versinya Raden Saleh," tutup dia. Versi Raden Saleh sekarang ada Istana menjadi koleksi negara.

(ear/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads