Khusus soal Diponegoro ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku sebagai salah seorang pengagumnya. Fadli bertutur, dia mengagumi karena perang Jawa yang dilakukan Diponegoro.
"Oh iya, saya buat patungnya, lengkap bukunya. Saya pelajari Perang Jawa karena ini penting sekali, 1825-1830 itu yang membuat Belanda itu bangkrut. Diponegoro ini sangat penting perannya, ini merupakan satu tokoh yang benar-benar membuat Belanda hampir bangkrut sebagai penjajah," jelas Fadli yang ditemui detikcom di kantornya di DPR, Senin (9/2) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya termasuk ikut jadi co-penerbit dari buku kuasa ramalan Peter Carey, saya terlibat. Fadli Zon library, perpustakaan saya ikut jadi co-penerbit, dan saya ikuti juga bedah-bedah buku tentang Diponegoro beberapa tahun lalu, bersama Peter Carey," jelas dia.
"Juga saya beberapa kali ziarah ke makam Diponegoro. Saya ketemu juga dengan hampir semua keturunan Diponegoro waktu itu di Tegalrejo, waktu peluncuran di sana. Bahkan yang unik saya pernah ketemu dengan satu keturunannya di Serbia. Tinggal di sana menjadi local staf KBRI," tambahnya.
Tak hanya itu saja, saat ke Belanda, dia juga sempat menengok museum yang menggambarkan penangkapan Diponegoro dalam lukisan. Dalam lukisan yang dibuat pertama kali oleh pelukis Belanda itu diakui kalau Diponegoro ditangkap dalam perundingan dan karena pengkhianatan.
"Jadi diakui juga bahwa ini pengkhianatan, diakui juga ada benderanya berkibar di sini seolah-olah dia menyerahkan diri padahal dia dikhianati, ditangkap. Ini versinya Belanda. Makanya yang dibuat oleh Raden Saleh itu versinya Raden Saleh," tutup dia. Versi Raden Saleh sekarang ada Istana menjadi koleksi negara.
(ear/ndr)