"Saat ini bukan waktunya kita belajar agama di negara lain, tapi sudah waktunya orang lain yang belajar agama di negara ini," kata JK saat membuka Kongres Umat Islam ke-VI di Aula Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta, Senin (9/2/2015). Kata-kata JK disambut tepuk tangan meriah peserta kongres.
Menurut JK, perkembangan Islam di Indonesia adalah contoh berhasil penyebaran agama yang berbaur dengan budaya lokal. Cara-cara penyebaran agama di Indonesia, kata JK, seharusnya bisa menjadi contoh bagi dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lihat saja contohnya, Yogyakarta saat ini sebagai tuan rumah kongres umat muslim, tapi di sini banyak Candi, ada Borobudur, Prambanan. Cuma, di sekeliling bangunan tersebut, banyak masjid, dikelilingi masjid. Itu salah satu contoh suksesnya Indonesia melakukan asimilasi antara agama dan budaya," sambung Ketua PMI ini.
Penyelesaian konflik di Indonesia juga dinilai JK jauh lebih baik dibanding negara lain, karena ada pendekatan agama di dalamnya. Dia mencontohkan Thailand, yang memerlukan waktu lebih lama dalam penyelesaian konflik nasional.
"Hal yang seperti ini tidak terjadi di Thailand, di sana 4 tahun rakyatnya berteriak. Gimana di Indonesia? 3 bulan selesai. Setelah pemilu, saya makan sama Prabowo, sama Ical, nggak apa-apa. Itu semangat bangsa Indonesia, itu semangat pedagang," ujarnya.
(rni/trq)