"Apabila kita bicara peranan politik bangsa, saya rasa berbeda dari masa ke masa. Pada awal kemerdekaan, kita melihat ada gerakan nasional muslim. Di orde lama juga berbeda," ujar JK dalam kata sambutannnya di hadapan ratusan hadirin yang menghadiri kongres tersebut, Senin (8/2/2015).
Namun, menurut JK, saat ini perbedaan gerakan muslim dewasa ini hampir tak memiliki perbedaan. Walaupun bercirikan keislaman, namun tak terlepas dari nilai nasionalis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK sempat berseloroh, 10 partai politik yang ada di Indonesia saat ini, tidak pernah lupa melaksanakan kewajiban keislamannya. "10 partai di republik ini, semua ketumnya Haji, semua melaksanakan rukun Islam yang baik. Kalau Islam tercela pasti ngamuk dia," kata JK yang disambut gelak tawa hadirin.
"Jadi jangan ragukan sisi politik kita dari sisi keagamaan. Pandangan inilah yang harus kita pertahankan," pungkas JK diiringi tepuk tangan riuh peserta kongres.
(rni/bar)