"Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sedang menulis sejarah dengan melaunching program Berjamaah Lawan Korupsi dan Madrasah Antikorupsi," kata Bambang saat berorasi di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/2/2015).
Ada alasan tersendiri mengapa Bambang menyebut gerakan ini sebagai sejarah. Sebelumnya para proklamator bercita-cita ada negara Indonesia, kini anak muda Indonesia dalam proses mewujudkan Indonesia menjadi negara di mana para koruptor tak punya nyali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang yakin gerakan ini bukan sekadar aksi seremonial. Pria berusia 55 tahun ini menyimpan harapan gerakan ini mengakar di Muhammadiyah dan juga di kalangan pemuda lainnya.
"Saya yakini semua yang hadir di sini adalah bagian penting untuk membangun gerakan moral masyarakat. Saya yakin setelah madrasah, seluruh sekolah tinggi, dan universitas Muhammadiyah bergabung jadi kekuatan embrio perlawanan gerakan sosial anti-korupsi," ungkap Bambang.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak, Koordinator ICW Ade Irawan, serta inisiator pembentukan KPK HS Dillon. Para tokoh tersebut juga menyampaikan orasi terkait pemberantasan korupsi.
(imk/kha)