Disebut Robin Hood, Juru Bicara: Pak Labora Memang Dermawan

Disebut Robin Hood, Juru Bicara: Pak Labora Memang Dermawan

- detikNews
Sabtu, 07 Feb 2015 10:53 WIB
Jakarta - Beberapa persepsi muncul mengenai terpidana 15 tahun kasus pencucian uang, Aiptu Labora Sitorus menyebar luas di kalangan publik, khususnya masyarakat Sorong, Papua Barat. Sosok Aiptu Labora digambarkan bak Robin Hood, pencuri yang menyerahkan hasil curiannya kepada rakyat miskin. Tapi Labora tetaplah harus dieksekusi!

"Pak Labora sebagai orang dermawan ini sangat benar, karena jiwa sosial Pak Labora itu sangat tinggi," ujar jubir Aiptu Labora, Fredy Fakdawer saat dihubungi detikcom, Jumat (6/2/2015).

Menurutnya, Labora tak pandang bulu memberikan bantuan kepada semua lapisan masyarakat. Selain kepada individu, bantuan kepada tempat ibadah dan dunia pendidikan pun juga diberikan oleh polisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak dan orangtua yang kurang mampu dibantu, orang sakit minta tolong dibantu, bantuan juga diberikan pada rumah ibadah, gereja, masjid, itu di bantu di bangun. Kemudian yang mau kerja diterima di perusahaannya, gak usah pake lamaran kerja," kata Fredy.

"Jadi beliau itu jujur dan baik, kemudian beliau memberi upah lebih tinggi dari UMR, bahkan 3 kali lipat. Bisa Rp 2,5 juta, 5 juta, Rp 10 juta, sampai Rp 70 juta tergantung jabatannya," sambungnya.

Fredy menambahkan, Labora telah memiliki sifat dermawan ini sejak dirinya masih menjadi anggota Binmas di Raja Ampat sejak 1980-an. "Saat jadi Binmas di Raja Ampat itu dia sudah membantu, dari tahun 1983 sampai sekarang, bahkan ada beberapa mahasiswa yang dibantu sekolahnya, pendidikannya, dibiayai sampai lulus, dan sekarang datang untuk mengucapkan terima kasih," tutup dia.

Namun apapun itu, Labora yang merupakan terpidana rekening gendut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dia harus memenuhi kewajiban yang dibebankan MA kepadanya, yakni hukuman badan 15 tahun penjara.

(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads