Kode rahasia itu seperti 'silop' (polisi), 'curig' (curiga), 'nongs' (nongkrong), 'angin' (kondisi tidak aman), 'alat' (senjata tajam atau perlengkapan) dan ACAB (All Cops Are Bastard).
"Iya kode-kode ini sebenarnya bahasa gaul mereka saja, itu digunakan untuk komunikasi mereka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Martinus, kode-kode dibuat para pelaku agar tidak menimbulkan kecurigaan orang-orang saat beraksi.
Ketiganya tertangkap polisi pada pekan lalu, saat membegal pengendara CBR 150 di kawasan Sukmajaya, Depok. Kawanan ini pernah juga membegal seorang perempuan pedagang sayur di kawasan Krukut, Depok, pada akhir Januari lalu.
Dalam aksi ini, korbannya didorong oleh salah satu pelaku hingga korban terjatuh ke Sungai Krukut.
Martin menambahkan, kelompok ini terdiri dari 11 orang. Selain tiga yang tertangkap, satu pelaku di antaranya ditembak mati oleh Polresta Tangerang beberapa waktu lalu. Sementara 7 orang masih buron.
(mei/aan)