"Kalau Budi Waseso jadi calon Kapolri, persepsi negatif publik besar. Sulit memisahkan BG dan Budi Waseso, itu menambah amarah publik kepada Polri," ujar peneliti dari PSHK Miko Ginting saat berbincang, Jumat (6/2/2015).
Pekan lalu Kompolnas mengajukan lima nama kandidat calon Kapolri kepada Presiden Jokowi. Lima nama tersebut yakni; Badrodin Haiti, Suhardi Alius, Budi Waseso, Dwi Priyatno, dan Putut Eko Bayu Seno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, ada laporan dari Komnas HAM ditemukan 6 poin ada pelanggaran HAM berat yang dilakukan Budi Waseso dalam penangkapan BW, sudah sepatutnya Budi Waseso bukan naik pangkat, tapi dicopot," tutur Miko.
Dari segi profil, Budi Waseso juga belum pernah memimpin Polda tipe A. Sehingga Budi Waseso dinilai minim pengalaman.
"(Budi) Hanya pernah menjadi Kapolda Gorontalo, ini minim pengalaman, merusak sistem yang ada," imbuhnya`
"Secara administrasi mungkin layak, tapi pengalaman, kompetensi dan integritas Budi Waseso diragukan. Pemilihan Budi Waseso bukan meredakan amarah publik tapi semakin membesarkan amarah publik kepada Polri," tutupnya.
(mpr/dha)