Pabrik seluas kira-kira 1000 m2 itu diisi oleh sekitar 10 pegawai. Mereka memegang perannya masing. Mulai dari percetakan Hio, hingga pengepakan.
Detikcom berkesempatan mengunjungi pabrik berskala 'home industry' itu pada Rabu (4/2/2015) kemarin. Alamat pabrik berada di kawasan Kampung Melayu Barat, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik tinggal terpisah dengan pabrik Hio ini. Sehingga tak ada yang bisa menjelaskan detail terkait data-data produksi.
Akan tetapi, seorang pegawai yang mengaku bernama Maul menjelaskan, khusus kira-kira sebulan sebelum imlek, produksi Hio bisa mencapai 20 ribu buah. Waktu produksi bergantung pada cuaca. Paling lama kira-kira 1 minggu mulai dari cetak hingga benar-benar kering.
Tahap berikutnya yaitu pewarnaan menjadi warna merah. Rata-rata ukuran Hio yang diproduksi di sini yaitu sepanjang 50 cm.
"Harganya Rp 2 ribu untuk 3 buah," ujar Maul.
Memang terlihat setiap 3 buah Hio kemudian dibungkus dalam satu kemasan dan ditempeli label. Jika khusus menjelang imlek produksi bisa mencapai 20 ribu buah Hio, maka sehari omset yang berputar bisa dihitung sekitar Rp 14 juta.
"Sudah seminggu belakang kita tidak produksi, karena kan sudah mepet, jadi fokus kepada yang sudah dicetak, banyak yang belum diproses juga," beber Maul.
Maul mengaku tak tahu pasti ke mana Hio ini akan dikirim. Akan tetapi yang ia tahu Hio-hio ini sudah ludes dipesan konsumen.
"Nggak tahu juga ya, tanya bos saja, biasanya sih dibawa ke Pelabuhan (Merak)," tuturnya.
(rna/kha)