JK Bicara Soal 'Pintu Belakang' Istana yang Sering Digunakan Tamu Rahasia

JK Bicara Soal 'Pintu Belakang' Istana yang Sering Digunakan Tamu Rahasia

- detikNews
Rabu, 04 Feb 2015 19:31 WIB
Jakarta - Pertemuan petinggi parpol KIH dengan Presiden Jokowi di Istana mengundang tanya, karena tak terlihat datang dan perginya. Wapres Jusuf Kalla menyebut memang ada pintu Istana yang selalu dilalui tamu-tamu orang dekat Istana.

Rombongan KIH yang bertemu Presiden Jokowi Selasa (3/2) kemarin sore sama sekali tak terlihat awak media. Padahal rombongan itu berisi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKPI Sutiyoso, dan Ketum PPP Romahurmuziy. Ketum NasDem Surya Paloh diwakili oleh Sekjen NasDem Patrice Rio Capella.

Pertemuan itu diketahui karena ada sumber yang memberitahu wartawan. Sekjen NasDem Rio Capella juga bicara setelah pertemuan usai, keesokan harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan itu juga tak masuk dalam jadwal Presiden dan Wapres di Istana. Tak urung pertemuan yang terkesan diam-diam itu menimbulkan spekulasi bahwa orang-orang KIH bisa bebas mondar-mandir di Istana. Benarkah?

"Siapa bilang diam-diam. Cuma itu selalu yang masuk lewat depan hanya kalau ada acara kenegaraan. Selalu yang tamu yang dianggap keluarga lewat situ," kata Wapres Jusuf Kalla di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Rabu (4/2/2015).

JK mengacu pada gerbang Istana yang dekat kantor Wapres. Gerbang itu dekat Jalan Veteran. Setelah bertemu Jokowi-JK di Istana Negara, rombongan KIH pulang lewat Wisma Negara.

"Selalu tamu yang dianggap keluarga lewat situ. Yang keluar lewat depan itu hanya acara kenegaraan. Malah yang lain lewat belakang. Menteri saja, atau Panglima, lewat belakang," sambungnya.

Ia mengatakan dalam pertemuan itu memang sempat disinggung kasus Komjen Budi Gunawan. JK menyatakan Presiden Jokowi akan tetap menunggu hasil sidang praperadilan Budi Gunawan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Presiden menunggu hasil praperadilan," ucapnya.

(bil/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads