Kisah Dubes RI di Rusia dan Kuwait Soal Kesempatan dan Stereotip

Kisah Dubes RI di Rusia dan Kuwait Soal Kesempatan dan Stereotip

- detikNews
Rabu, 04 Feb 2015 19:15 WIB
Yudhistira/detikcom
Jakarta - Pengalaman dua Duta Besar Indonesia, Djauhari Oratmangun di Rusia dan Tatang Razak di Kuwait, berbuah kisah unik. Djauhari berkisah tentang kesempatan Indonesia mengekspor hasil taninya ke Rusia dan Tatang bercerita tentang stereotip Indonesia.

"Produk Indonesia bisa masuk ketika negara-negara seperti Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Rusia," kata Djauhari di kantor Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).

Menurut Djauhari, Rusia yang tengah menghadapi sanksi embargo membuka kesempatan besar untuk Indonesia mengekspor hasil pertanian dan perkebunannya. Ia juga menyatakan, buah-buah tropis dihargai sangat mahal di Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rusia impor karena punya uang banyak. Jadi mereka impor produk makanan dari Brazil dan Argentina berupa daging, dari Thailand suplai buah-buahan. Mereka berharap kita juga eksportir buah-buahan, produk pertanian. Buah-buahan tropis cukup mahal di sana, satu buah itu $5. Jadi konflik perseteruan itu membuka peluang bagi kita," ujar Djauhari.

Berbeda dengan Djauhari, Dubes Indonesia untuk Kuwait, Tatang Budie Utama Razak menceritakan stereotip sebagian warga Kuwait tentang orang Indonesia. Menurut Tatang, sebagian warga Kuwait mengenal Indonesia hanya soal mie instan dan pembantu rumah tangga.

"Pengalaman saya (dulu) sebagai Direktur Perlindungan WNI, keliling ke berbagai negara, selatan Australia hingga Eropa. Tapi khusus di Timur Tengah, mereka hanya mengenal 2 hal, yaitu mie instan dan pembantu rumah tangga," ujar Tatang di lokasi yang sama.

Tak hanya di situ, sebagian penduduk Kuwait juga memiliki stereotip soal orang Indonesia. Yaitu tak bisa mengoperasikan teknologi, meski hanya mesin cuci.

"Mereka sangat surprise bahwa orang Indonesia bisa mengoperasikan pesawat. Padahal orang Kuwait mengira orang Indonesia itu mengoperasikan mesin cuci saja nggak bisa. Ini true story," ujar Tatang.

(vid/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads