Nenek di Banyumas Ini Berusia 110 Tahun dan Masih Sehat, Apa Rahasianya?

Nenek di Banyumas Ini Berusia 110 Tahun dan Masih Sehat, Apa Rahasianya?

- detikNews
Selasa, 03 Feb 2015 08:48 WIB
Banyumas - Kabut belum seluruhnya hilang dari Banyumas, Jawa Tengah. Di sebuah rumah sederhana di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, seorang nenek mulai beraktivitas dengan memetik daun suruh di halaman rumah.

"Daunnya buat nginang," kata nenek yang biasa dipanggil 'Mbah Dukun' itu dalam bahasa Jawa Banyumasan, Selasa (3/2/2015).

Masyarakat di Banyumas selatan memanggilnya Mbah Dukun karena ia telah menggeluti profesi dukun beranak puluhan tahun, sejak tahun 50-an. Alhasil, jarang sekali yang mengetahui siapa nama sebenarnya Mbah Dukun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru jual satu pohon jati, laku Rp 3,5 juta," ceritanya sambil terus memetik daun suruh.

Soal profesinya ini, tangan Mbah Dukun masih dipercaya banyak orang. Buktinya, orang yang datang ke rumahnya pukul 06.30 WIB pagi, diminta datang lagi selepas matahari tergelincir, sekitar pukul 13.30 WIB.

"Saya sudah mau jalan (buat ngurut bayi), nanti (kamu) datang lagi siangan," ujar Mbah Dukun.

Ia mendapatkan ilmu persalinan dari seniornya. Seiring perkembangan dunia kedokteran, Mbah Dukun hanya mendampingi persalinan. Selebihnya diserahkan kepada dokter/bidan. Kini anaknya, Kasinah meneruskan profesi itu.

Mbah Dukun merupakan anak dari seorang Ulu-ulu, penjaga air desa, yang bertugas mengatur air ke sawah-sawah. Saat itu, menurut Mbah Dukun, ayahnya memiliki sepeda onthel untuk mengawasi air irigasi itu.

"Jaman dulu itu, hanya ayah saya punya sepeda onthel di desa ini," kisah Mbah Dukun.

Meski telah memasuki usia satu abad lebih, Mbah Dukun masih tetap sehat. Meski jalannya tidak cepat lagi, tapi tidak terlihat tongkat kayu yang membantunya berjalan kaki. Keliling desa ia jalan kaki dengan membawa kain sebagai tas yang berisi daun sirih, perlengkapan nginang dan bedak untuk mengurut. Giginya masih sempurna, tidak ada yang tanggal. Hanya di sana-sini terlihat bercak hitam karena nginang. Penampilannya bersahaja. Ke mana-mana hanya berbalut kebaya desa dan kain jarit.

"Saya ini sudah 110-an tahun, saya seangkatan dengan Soekarno," cerita Mbah Dukun yang mengaku lupa persis kapan tanggal kelahirannya. Soekarno sendiri lahir tahun 1901.

Apa resepnya Mbah bisa usia panjang?

"Aja kakeen pikiran (jangan banyak pikiran)" jawab Mbah Dukun tertawa.


(asp/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads