Awas, Siklus 5 Tahunan DBD

Awas, Siklus 5 Tahunan DBD

- detikNews
Senin, 02 Feb 2015 16:19 WIB
Ilustrasi/ Dok detikcom
Yogyakarta - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Tahun 2015 ini bertepatan dengan siklus lima tahunan DBD.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada. Ini sangat penting untuk mencegah terjadinya peningkatan dan keparahan kasus DBD," ungkap peneliti utama Eliminate Dengue Project (EDP) FK UGM, dr Riris Andono Ahmad,, di kampus UGM, Bulaksumur, Senin (2/2/2015).

Khusus untuk wilayah DIY lanjut dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY 2014 menunjukkan selama 10 tahun terakhir tren DBD selalu meningkat pada bulan Januari hingga April. Tahun 2015 ini bertepatan dengan siklus lima tahunan DBD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Riris, Pemerintah Provinsi DIY juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur No 6/INST 2/2014 mengingat kasus DBD di Indonesia meningkat dengan sangat tajam setiap 3-5 tahun sekali. Sejak tahun 2005 sempat ada kejadian luar biasa (KLB). Salah satu faktor penyebabnya adalah perubahan cuaca.

"Hal ini perlu kita antisipasi," katanya.

Dia mengatakan salah satu cara mengatasi DBD adalah dengan pengembangan metode Wolbachia sebagai pendekatan alami untuk menanggulangi DBD. Wolbachia adalah bakteri alami yang mampu mengurangi kemampuan nyamuk Aedes aegypti untuk menularkan virus dengue pada manusia.

Saat ini, FK UGM sudah melakukan penelitian di wilayah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Pengendalian DBD dengan Wolbachia ini diharapkan bisa jadi satu alternatif pengendalian dengue di Yogyakarta.

Sementara itu peneliti pendamping EDP, dr Eggi Arguni menambahkan masyarakat diminta lebih mengenali penyebaran DBD maupun gejalanya ketika telah terserang. Beberapa gejala tersebut antara lain demam tinggi dan mendadak, nyeri dirasakan di belakang mata dan bintik merah. Masyarakat juga tetap perlu melakukan aktivitas 3 M, yaitu menguras, mengubur serta menimbun potensi yang bisa menjadi sarang nyamuk.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads