Gaji Fantastis PNS, Lurah Susan: Yang Malas Bakal Tersisih!

Gaji Fantastis PNS DKI

Gaji Fantastis PNS, Lurah Susan: Yang Malas Bakal Tersisih!

- detikNews
Sabtu, 31 Jan 2015 15:52 WIB
Jakarta - Lain dulu, lain sekarang. Dahulu PNS yang pintar dan goblok berpenghasilan sama. Kini dengan sistem penggajian baru, PNS yang malas bakal dipecut agar rajin bekerja dan dapat berpenghasilan lebih.

Kebijakan Pemprov DKI Jakarta menaikkan tunjangan bagi PNS mendapat respons positif dari Lurah Gondangdia, Susan Jasmine Zulkifli.

Menurutnya, dengan cara seperti ini membuat PNS yang malas bakal terpacu agar rajin dan beraktifitas. "Kalau dulu kan pintar goblok penghasilan sama. Kalau kata Pak Gubernur itu istilahnya PNS yang PGPS. Sekarang, sistem penilaian beda, sudah nggak bisa lagi gitu. Yang malas, harus rajin biar dapat penghasilan lebih," kata Susan saat ditemui detikcom di kantornya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan peraturan seperti ini sudah seharusnya diterapkan. Selain memperbaiki mental kerja PNS, kebijakan ini membantu mengurangi oknum yang 'nakal'. Pihak atasan pun dinilainya bakal lebih aktif dengan adanya sistem penilaian seperti sekarang.

"Ini kan nilai satu rangkaian. Kaya tiga kasie di kelurahan, saya yang langsung nilai. Saya dinilai camat. Camat dinilai wali kota, seterusnya gitu. Kalau begitu kan susah. Jadi, atasan yang harus turun tangan," sebut mantan Lurah Lenteng Agung itu.

Susan menambahkan agar publik bisa mengubah stigma PNS yang kerjanya santai namun penghasilan berkecukupan. Dengan sistem penilaian ini, membuat PNS yang kompeten untuk melayani publik. "Yang malas bakal tersisih dengan sendirinya. Telat ke kantor saja kena potong. Sakit harus pake surat keterangan. Harus benar-benar buktiin caranya," papar perempuan berkacamata ini.


(hat/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads