"Otomatis jalan terus selama grasinya ditolak Presiden, keputusan mahkamah jalan," ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Salah satu pihak yang keberatan adalah Australia. Perdana Menteri Australia Tony Abbott bahkan menyampaikan keberatannya kepada Presiden Jokowi, dia meminta agar WN Australia yang grasinya sudah ditolak Presiden tidak dieksekusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia paham hukum kita kok, itu hukuman mati kan ada dimana mana," tambahnya.
Sebelumnya Jaksa Agung HM Prasetyo menegaskan eksekusi pada Minggu (18/1) dini hari lalu meupakan gelombang pertama dan bukan yang terakhir, masih ada pelaksanaan eksekusi gelombang selanjutnya. Hanya saja masih ada evaluasi terhadap eksekusi tahap pertama sebelum beranjak ke eksekusi tahap selanjutnya.
โ"Banyak media asing yang menanyakan juga. Saya sampaikan bahwa saat ini masih dilakukan evaluasi tahap pertama. Saya perkiraan selesai di akhir bulan ini sebelum lanjut ke persiapan tahap kedua," ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana di kantornya, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (27/1/2015).
โTony menyebutkan persiapan di tahap kedua nanti juga akan disampaikan oleh Jaksa Agung HM Prasetyo seperti pada saat persiapan di tahap pertama. Hanya saja Tony belum menyebutkan siapa saja yang akan dieksekusi di tahap selanjutnya.
Sejumlah nama yang santer disebut akan dieksekusi mati yaitu duo anggota Bali Nineโ yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
(fiq/slm)