Di tengah suasana genting -- memanasnya hubungan KPK Polri imbas ditundanya pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri -- Presiden Joko Widodo menemui Prabowo Subianto, salah satu pemimpin Koalisi Merah Putih sekaligus rivalnya di masa Pilpres 2014 lalu. Namun belakangan KMP menyatakan mereka memilih untuk menunggu dalam bersikap, karena ingin melihat langkah apa yang akan dilakukan Jokowi.
Berlangsung sekitar 45 menit, pertemuan yang digelar di Istana Bogor, Kamis (29/1/2015) tersebut awalnya dianggap sangat berarti. Tak sedikit yang menilai pertemuan itu merupakan dukungan moral yang sangat penting untuk Presiden Jokowi yang memang sangat haus akan dukungan saat ini.
Merujuk pada pernyatan usai setelahnya, pertemuan ini sangat bersejarah dan spesial bagi Jokowi lantaran Prabowo secara terbuka menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah. Dukungan Prabowo ini jelas jadi angin segar bagi Presiden Jokowi yang saat ini terhimpit tekanan partai koalisi pendukungnya perihal sosok Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis malam harinya, Prabowo lantas bertemu dengan Presidium KMP di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Pertemuan baru berakhir tengah malam, kurang lebih dua puluh menit menjelang hari berganti.
Hasilnya, ternyata KMP tidak akan memberikan dukungan kepada Jokowi terkait apa langkah yang diambil sang kepala negara pada polemik pelantikan Komjen Budi ini. KMP memilih baru akan bersikap setelah Jokowi mengambil langkah, apapun itu.
"Poin pertama, sekarang bolanya sudah ada di tangan Presiden, dialah yang akan memutuskan akan melantik atau tidak melantik. Sikap KMP tentunya akan membahas nanti setelah Presiden memutuskan akan melantik atau tidak," ujar Ketua Presidium KMP Aburizal Bakrie membacakan hasil pertemuam Presidium KMP di Bakrie Tower.
Kini semua kembali lagi ke Jokowi. Apa langkah yang akan Anda ambil, wahai sang Pendekar Utama?
(fjp/bar)