Survei ini dilakukan sejak tanggal 26-27 Januari 2015 jelang 100 hari kepemimpinan pemerintah Jokowi-JK. Metode survei menggunakan cara Quick Poll dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin eror Β± 2,9%.
"Tingkat kepuasan Jokowi menurun 25% kurang dari 100 hari karena 3 kebijakan dan satu kesan," ujar peneliti Senior Adjie Alfaraby di kantornya di Jl Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (29/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan ada kasus hukum, publik melihat ketidaktegasan Presiden sehingga tingkat kepuasaan publik di bulan Januari menurun menjadi 42,29%," ujarnya.
Ada 3 faktor dan 1 kesan yang membuat tingkat kepuasan publik kepada Jokowi menurun. Tiga faktor tersebut adalah; kebijakan menaikkan harga BBM saat harga minyak turun, berlarut-larutnya soal calon Kapolri yang menjadi tersangka, dan kriminalisasi pimpinan KPK.
"Hal itu membuat satu kesan kalau Jokowi belum menjadi panglima tertinggi di pemerintahannya," kata Adjie.
(erd/nrl)