Begini Rumitnya Pemindahan Pohon Raksasa Senilai Rp 750 Juta ke Kampus UI

Begini Rumitnya Pemindahan Pohon Raksasa Senilai Rp 750 Juta ke Kampus UI

Nala Edwin - detikNews
Kamis, 29 Jan 2015 12:13 WIB
Foto: Pohon Baobab ditanam di lingkungan UI, Depok (Devie Rahmawati)
Jakarta - Waduk Ria Rio akan ditanami pohon raksasa berjenis Baobab (Adansonia digitata) yang sebatangnya bisa mencapai harga Rp 750 juta. 10 Pohon bongsor ini ternyata sudah ada di Kampus UI Depok. Proses pemindahan tanaman ini membutuhkan proses yang rumit.

UI pernah melakukan memindahkan pohon tersebut dari lokasi kebun tebu PT PG Rajawali II di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ke lingkungan kampus. Pemindahan ini terjadi pada 2010 lalu.

Pohon tersebut rata-rata memiliki diameter 3,5 meter dengan berat 50 hingga 60 ton. Pohon ini diangkat menggunakan alat berat di Subang lalu diletakan ke sebuah truk trailer. Kemudian truk ini melaju ke kampus UI di Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batang pohon ini sangat besar, sehingga bagian belakang trailer ini hampir tidak muat. Kemudian setelah sampai di kampus UI, pohon ini harus diangkat lagi menggunakan alat berat. Beberapa pohon ini kemudian ditanam di sekitar Perpustakaan Pusat UI.

Setelah ditanam, tumbuhan ini disangga oleh rangka-rangka besi agar bisa berdiri tegak. Rangka besi ini juga diapasang untuk mencegah tanaman ini roboh.

"Proses pemindahan pohon ini menjadi peristiwa yang spektakuler karena merupakan proses pemindahan 7 pohon raksasa pertama di dunia," ujar Rektor UI Prof Dr der Soz Gumilar Rusliwa Somantri, usai upacara pemasangan prasasti relokasi dan konservasi lima pohon Africanbaobab di di lingkungan Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/11/2010). Total UI mendatangkan 10 pohon yang juga disebut Ki Temblek ini.

Gumilar menjelaskan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, ternyata terdapat puluhan pohon baobab yang diperkiran ditanam Belanda lebih dari sekitar 160 tahun yang lalu. Bahkan ada dugaan pohon baobab yang lebih tua, usianya sekitar 700 tahun, ditanam oleh penduduk setempat, yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Timur Tengah yang menyebarkan bibit pohon tersebut sejalan dengan penyebaran ajaran Islam di tanah air.

"Bersama tim, kita mengunjungi lokasi perkebunan gula milik PG Rajawali II. Setelah melakukan survei dan pendataan, saya menulis surat yang kemudian dibawa langsung kepada Direktur Utama PG Rajawali II, Bapak Drs Lestiyono, untuk mendiskusikan rencana relokasi pohon ke UI. Relokasi dimaksudkan agar nilai edukasi dari pohon tersebut dapat dioptimalkan di kampus UI," tuturnya.

Selain untuk konservasi, pohon-pohon tersebut juga akan dijadikan bahan penelitian di bidang ilmu kedokteran dan farmasi herbal, biologi dan pangan serta riset lain yang terkait. Proses relokasi pohon melibatkan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dengan menggunakan dana CSR untuk pelestarian
lingkungan.

"Jadi UI tidak mengeluarkan biaya karena pohon ini merupakan hibah," jelas Gumilar kala itu.

(nal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads