Cerita Ganjar setelah Nyaris Tertipu 'Staf' Jokowi

Cerita Ganjar setelah Nyaris Tertipu 'Staf' Jokowi

- detikNews
Rabu, 28 Jan 2015 17:28 WIB
Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menganggap modus penipuan menyamar menjadi staf kepresidenan seperti yang dialaminya hari Selasa (27/1) kemarin kampungan. Ia pun ingin pria bernama Supardi itu terus diproses oleh kepolisian.

"Itu modus penipuan untuk menggertak pejabat di tingkat daerah atas namakan itu. Kalau saya simpel aja, karena sudah masuk kepolisian maka diproses. Orang seperti ini jangan dibiarkan," kata Ganjar kepada detikcom, Rabu (28/1/2015).

Ia pun mengimbau kepada seluruh kepala daerah agar tidak mudah percaya dengan penipu dengan modus serupa. Menurut Ganjar para kepala daerah harus aktif melakukan pengecekan jika sudah mulai curiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengingatkan kepada kepala daerah untuk tidak mudah (percaya) dan selalu melakukan ricek. Mumpung pemerintahan kali ini sangat terbuka, gampang dihubungi, kalau ada seperti ini dilaporkan sehingga tidak terjadi persoalan remeh temeh begitu, cenderung menjijikan sih sebenarnya, memalukan," terang Ganjar.

Politikus PDIP itu pun menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya kemarin. Ternyata staf Jokowi gadungan yang datang bersama dua orang lainnya yaitu sopir Sarjono dan Komite Penegak Keadilan, Rizal beralasan juga membahas rencana kedatangan Presiden Jokowi.

"Dia bilang mau konfirmasi kedatangan presiden, persiapan anggaran dan Banjarnegara. Lha wong presiden enggak ke Banjarnegara, og. Itu kecurigaan saya pertama, ngapusi cah iki. Presiden besok itu ke Sukoharjo dan Kudus, kok ini Banjarngera dan anggaran, persiapan lagi, nah aku langsung kroso," terangnya.

Karena cerita tersebut, Ganjar juga dihubungi oleh Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Andi Wijayanto dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. "Saya ditelepon pak Menseskab dan di-SMS pak Mensesneg, 'ganjar ada apa?' Ya lucu-lucuan, 'oh gitu ya terus gimana? Sudah betul itu'," pungkas Ganjar.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads