Penjelasan Polisi Soal Tes Urine Christopher yang Negatif Narkoba

Tabrakan Maut di Pondok Indah

Penjelasan Polisi Soal Tes Urine Christopher yang Negatif Narkoba

- detikNews
Rabu, 28 Jan 2015 15:00 WIB
Jakarta - Uji laboratorium menunjukkan pengemudi Outlander yang menyebabkan kecelakaan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan, negatif narkoba. Pada awalnya Christopher Daniel Sjarief (22) mengaku menggunakan LSD.

"Kami ingin menyampaikan untuk meluruskan sekaligus menjawab klarifikasi dari teman-teman bahwa dalam pemeriksaan dan yang berdasarkan rilis pada hari yang lalu di Polres Jakarta Selatan disampaikan bahwa hasil pemeriksaan darah adalah negatif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (28/1/2015).

Martinus menjelaskan, ketika kecelakaan terjadi pada Selasa (20/1) malam lalu, langkah pertama yang dilakukan pihak kepolisian dalah melakukan olah TKP. Tetapi sebelumnya, polisi memberikan upaya pertolongan pertama korban kecelakaan dengan mengevakuasi para korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian mengolah TKP, baru melakukan pemeriksaan-pemeriksaan secara fisik terhadap tersangka maupun terhadap orang-orang yang terkait dalam peristiwa tersebut," ucapnya.

Pemeriksaan fisik ini, lanjut Martin, dilakukan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) atau Poliklinik di tingkat Polres.

"Artinya ada langkah-langkah awal yang kita lakukan dalam pemeriksaan-pemeriksaan satu peristiwa supaya utuh dalam satu peristiwa. Dukungan-dukungan terhadap pemeriksaan secara scientific crime investigation itu untuk memberi dukungan kepada peristiwa itu benar dan terungkap apa adanya dan apa faktanya," paparnya.

Sementara itu, Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak menjelaskan, pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap Christopher, berdasar pengakuan tersangka yang menyatakan mengkonsumsi narkotika golongan I jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide).

"Terkait dengan Christoper kejadian (kecelakaan) pada malam Rabu, kemudian Rabu pagi kita ambil urinenya," ucap Musyafak.

Petugas Dokkes Polda Metro Jaya saat itu mengetes urine Christoper dengan 5 item narkotika, di antaranya amphetamine, methampetamine dan morfin. "Dari pemeriksaan itu negatif semuanya," ucapnya.

Sebagai second opinion, petugas memeriksakan kembali Christoper ke RS Polri Kramat Jati dengan memeriksakan 8 item narkotika termasuk alkohol dan ekstasi. "Itu pun negatif," cetusnya.

Untuk menguji kembali hasil tes urine tersebut, petugas mengambil sampel darah dan urine Christoper untuk diperiksa di Badan Narkotika Nasional (BNN). Untuk diketahui, keterangan dari BNN ini yang dijadikan dasar penyidik untuk selanjutnya ditambahkan pada berkas acara pemeriksaan (BAP) seorang tersangka ke kejaksaan.

"Termasuk kita laksanakan wawancara dan analisis," imbuhnya.

Petugas juga melakukan pemeriksaan fisik terhadap Christopher untuk mengetahui gejala-gejala jika ia mengkonsumsi narkotika. "Dari pemeriksaan fisik terhadap Christopher didapatkan adanya peningkatan tekanan darah yaitu 140/80, kemudian denyut nadi meningkat dan juga ada kecemasan dan tudak bergairah," ujarnya.

Ciri-ciri tersebut, kata dia, memiliki kesamaan dengan ciri fisik pada seseorang yang tergejala memakai LSD. Apalagi, tambahnya, sebelumnya Chritopher mengakui jika dirinya telah mengkonsumsi LSD sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.

Namun menurutnya, gejala seperti tekanan darah dan denyut nadi yang meningkat, bisa jadi karena pengaruh Christopher yang merasa tertekan karena statusnya sebagai tersangka.

"Kitapun kalau jadi tersangka barangkali denyut nadi meningkat, tekanan darah tinggi, berkeringan dan sebagainya. Jadi ini bisa terjadi pada siapa pun dan belum tentu juga pengguna narkotika," tuturnya.

"Yang jelas, hasil dari pemeriksaan Puslabfor dan BNN dinyatakan bahwa sampel darah dan urinenya tidak mengandung narkotika," tutupnya.

(mei/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads