Sayembara digelar sejak 2 bulan terakhir. Bagi siapapun yang bisa menangkap tangan warga yang membuang sampah di sungai akan mendapatkan hadiah Rp 100 ribu. Warga yang bisa menangkap pelaku bisa melaporkan ke ketua RW dan selanjutnya bisa mengambil hadiahnya.
Uang hadiah berasal dari RW masing-masing yang nantinya akan diganti. "Saya gulirkan November 2014. Ya hadiahnya pakai uang pribadi saya," kata Maria usai mengecek pintu air Sungai Kalidami, Selasa (27/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang belum ada yang tertangkap. Tapi kabarnya ada pernah satu ditangkap, tapi dilepas karena nangis-nangis sehingga warga kasihan," ungkap perempuan kelahiran 1981 ini sambil tersenyum.
Selain itu, atas inisiasi Maria, pada November 2014 lalu, ada festival lampion di Sungai Kalidami. Ini merupakan festival perdana di kelurahan tersebut. Warga diajak berpartisipasi dengan membuat lampion untuk digantung di sungai.
Tujuan utama festival bukan sekadar hiburan. Lebih dari itu, Maria ingin agar warga peduli sungai. Ya, lurah mungil ini memang pecinta sungai. Di musim penghujan, perempuan yang tingginya tak lebih dari 155 cm ini sering datang ke pintu air dan men-support penjaga agar tak lengah terhadap ketinggian air.
(gik/try)