Akan tetapi hal itu rupanya tidak bertahan lama. Para pedagang yang sudah direlokasi ke Pasar Blok G Tanah Abang, kini kembali turun ke jalanan hingga seringkali menyebabkan kepadatan lalu lintas.
Bagaimana Gubernur DKI Basuki T Purnama menanggapinya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mencontohkan para pedagang dan Satpol PP di sana bagaikan film kartun Tom and Jerry. Mereka selama ini selalu saling berkejaran.
"Kayak Tom and Jerry saya bilang karena hukumannya nggak keras. Contoh film Tom and Jerry, pernah nonton nggak waktu kecil? Kejar-kejar lagi sudah habis hukumannya enteng diketok hakim cuma Rp 100 ribu," sambungnya.
"Dia bayar preman sehari Rp 100 ribu, seminggu Rp 700 ribu. Ya nggak ada takutnya dia. Makanya tangkapin sita barangnya," kata suami Veronica Tan tersebut.
Penertiban PKL liar di Tanah Abang dilakukan oleh Jokowi pada 2013 lalu. Namun menurut mantan Walikota Surakarta itu penertiban PKL Tanah Abang itu tidak bisa sekali jadi. Cara-cara represif dihindari untuk bulan pertama. Penertiban dilakukan Satpol PP dan Dishub DKI secara bertahap.
"Pelaksanaannya sendiri diawasi 6 bulan - 1 tahun, diawasi kayak di Jatinegara dan Pasar Minggu. Kita ini membersihkannya tidak sekali jadi. Kalau mau sehari jadi, tapi kita kan tidak mau seperti itu," kata Jokowi kala itu
(aws/bar)