Tampak dari luar, ada beberapa stiker yang menempel di kaca dan bodi mobil. Stiker bertuliskan Istana Kepresidenan terpampang di kaca depan dan kap belakang. Gantungan serupa juga dipajang di kaca spion di dalam mobil. Ada juga stiker Perbakin di pelat nomor belakang.
Di dalam mobil ditemukan topi bertuliskan Istana Kepresidenan. Selain itu ada tas berisi dua buku berwarna hijau yang salah satunya berisi kliping berita dari surat kabar. Pria yang mengaku hanya mengantar Supardi, Sarjono mengatakan hanya tahu buku itu untuk masukan dalam tugasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarjono mengaku baru mengetahui pekerjaan Supardi sebagai staf khusus kepresidenan sekitar satu bulan lalu. Ia hanya diminta mengantar ke Semarang karena kebetulan juga merupakan kampung halamannya.
"Pernah ke Purwakarta ke BPN. Ke Semarang itu maksud saya sekalian numpang. Saya asli Semarang, di Dr. Cipto," ujarnya.
Saat ini Supardi dan Sarjono masih diperiksa di SPKT Polda Jawa Tengah. Belum ada komentar dari Supardi meski dicecar pertanyaan oleh wartawan.
(alg/try)