LBH Jakarta Anggap Kinerja Jokowi di Bidang Hukum Tidak Maksimal

LBH Jakarta Anggap Kinerja Jokowi di Bidang Hukum Tidak Maksimal

- detikNews
Selasa, 27 Jan 2015 02:04 WIB
Jakarta - LBH Jakarta menyatakan kekecewaan yang mendalam atas kerja 100 (seratus) hari pemerintahan Jokowi-JK di bidang hukum. LBH Menganggap masih banyak yang perlu diperbaiki Jokowi terutama di bidang penegakan hukum, salah satunya kisruh KPK Vs Polisi yang berlarut.

β€œ100 hari ini sebetulnya bisa menjadi momen pembuktian tentang komitmen politik hukum pemerintahan yang baru. Namun, Presiden Jokowi melewatkannya begitu saja melalui politik balas budi dalam pemilihan pejabat publik di bidang hukum dan ketidakberpihakan terhadap upaya pemberantasan korupsi,” ujar Febi Yonesta, Direktur LBH Jakarta, dalam siaran pers kepada detikcom, Senin (26/1/2015).

Parameter yang LBH Jakarta gunakan adalah 7 (tujuh) inti janji kampanye Jokowi-JK di bidang hukum, yaitu Pertama, politik legislasi yang jelas; Kedua, pencegahan dan pemberantasan korupsi serta mafia peradilan; Ketiga, penegakan hukum lingkungan; Keempat, pemberantasan narkotika; Kelima, reforma agraria; Keenam, perlindungan terhadap HAM dan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu; dan Ketujuh yaitu pemilihan pejabat publik dalam bidang hukum yang bersih. Menurutnya tidak ada capaian yang menonjol atas janji kampanye tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œYang terjadi justru kontroversi dalam penunjukan pejabat publik seperti Jaksa Agung dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dari partai politik, calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dengan rekam jejak buram, langgengnya imunitas terhadap pelanggar HAM dalam pembebasan bersyarat Pollycarpus Budihari Priyanto sang pembunuh Almarhum Munir, dan upaya penghancuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara sistematis. Yang terakhir justru dilakukan oleh partai politik penyokong Presiden Jokowi,” jelas Alghiffari Aqsa, Kepala Bidang PSDHM LBH Jakarta.

Untuk mewujudkan janji kampanyenya di bidang hukum yang menggunung, Presiden Jokowi tidak boleh didikte oleh siapapun, termasuk oleh partai pendukungnya. Presiden Jokowi harus sepenuhnya sadar bahwa program ambisius pembangunan ekonomi yang didengung-dengungkan oleh dirinya tidak akan terwujud tanpa penegakan hukum yang teguh dan tidak pandang bulu dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

LBH mendesak Jokowi segera berikan target, evaluasi, dan copot Menteri, Jaksa Agung yang tidak kompeten, dan pikirkan baik-baik tentang Kapolri jika tidak ingin sisa 5 tahun kedepan sama seperti kemarin.

(rvk/rni)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads