"Dosen dan Guru Besar Universitas Indonesia yang tergabung dalam komunitas UIB (Universitas Indonesia untuk Indonesia Bersih) menegaskan bahwa KPK adalah rumah reformasi. Kami mendirikannya untuk menjaga kualitas pemerintahan yang bersih," jelas dosen UI, Dr Gadis Arivia dalam siaran pers, Senin (26/1/2015).
Menurut Gadis, masyarakat sipil menjadikan KPK simbol pemberantasan korupsi bukan saja atas alasan penegakan hukum tetapi terlebih demi alasan keadilan dan etika bernegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru Besar UI mengingatkan Jokowi bahwa dia dipilih semata-mata demi kepentingan bersama seluruh bangsa untuk meneruskan gagasan politik yang etis, mewujudkan kepentingan publik, dan memberi harapan kepada generasi baru bahwa negeri ini dapat dibersihkan dari korupsi sampai ke akar yang paling dalam.
"UIB melihat bahwa Presiden Joko Widodo masih ragu dan bahkan menggampangkan persoalan ini karena faktor-faktor pertimbangan politik yang tidak masuk akal. Sebagai komunitas akademik, kami melihat bahwa sangat berbahaya suatu keadaan yang menyangkut kepentingan umum dibiarkan bereskalasi dan dimanfaatkan oleh kekuatan-kekuatan politik yang hasratnya adalah kekuasaan semata-mata," tuturnya.
Berikut tiga saran para guru besar dan dosen UI untuk Jokowi:
1. Pulihkan suasana sehat dalam politik agar perpecahan politik yang elitis itu tidak berkembang menjadi konflik politik yang berbahaya bagi keberlanjutan demokrasi.
2. Penuhi aspirasi publik yang secara absolut telah menyatakan diri untuk berpihak pada KPK dengan menghentikan kriminalisasi terhadap para pimpinan KPK.
3. Teguhkan komitmen untuk menumbuhkan budaya antikorupsi di kalangan masyarakat luas.
Dosen dan Guru Besar Universitas Indonesia untuk Indonesia Bersih (UIB):
Prof. Dr. Akmal Taher
Prof. Dr. Chan Basaruddin
Prof. Dr. Mayling Oey-Gardiner
Prof. Dr. Riris Sarumpaet
Prof. Dr. Anna Erliyana
Prof. Dr. Sulistyowati Irianto
Prof. Dr. Melanie Budianta
Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono
Prof. Dr. Yunita Winarto
Dr. Ratna Sitompul
Wien Damona Poespowardoyo, MA
Effendi Gazali, Phd
Dr. Gadis Arivia
Dr. Nina Mutmainnah Armando
Dr. Ade Armando
Didit Nugroho, Phd
Dr. Kristi Poerwandari
Dr. Nur Iman Subono
Dr. Berly Martawardaya
Manneke Budiman, Phd
Taufik Bahaudin, SE
(ndr/mad)