Gus Sholah Berharap Oegroseno Sampaikan Soal Kabareskrim ke Jokowi

Gus Sholah Berharap Oegroseno Sampaikan Soal Kabareskrim ke Jokowi

- detikNews
Senin, 26 Jan 2015 01:48 WIB
Jakarta - Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno bersuara lantang terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Ia menyebut banyak kejanggalan dalam penangkapan Bambang.

Oegroseno bahkan marah atas sikap lancang juniornya yang saat ini menduduki posisi Kabareskrim, Irjen Budi Waseso. Tokoh NU Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah berharap Oegro menyampaikan 'kekesalannya' terhadap Kabareskrim ini kepada Presiden Joko Widodo.

"Di media online, Oegroseno mengecam Kabareskrim. Saya berharap dia sampaikan itu kepada RI 1, dan saya berharap RI 1 memperhatikan hal itu," kata Gus Sholah melalui akun twitternya @Gus_Sholah, Minggu (25/1/2015) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oegroseno termasuk salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Minggu malam. Bersama enam tokoh lainnya, Oegro ditunjuk menjadi tim independen yang bertugas meredam 'kisruh' KPK-Polri. Hanya enam dari tujuh tokoh yang hadir di Istana, Syafii Maarif berhalangan hadir karena masih di Jogja.

"Enam tokoh itu tentu sudah beri pandangan/saran, tinggal kita lihat apa RI 1 mendengar saran tersebut. Oegroseno tentu usul tentang perbaikan kondisi Polri," ujar Gus Sholah.

"Kalau 6 tokoh itu tidak bicara blak-blakan kepada RI 1, sayang sekali. Kalau sudah blak-blakan tapi RI 1 tidak mau dengar, harus diingatkan lagi," imbuhnya.

Pernyataan keras Oegro terhadap Budi Waseso berawal saat Wakapolri Badrodin Haiti tidak mengetahui penangkapan yang dilakukan terhadap Bambang Widjojanto oleh petugas Bareskrim. Hal tersebut dianggap Oegroseno melangkahi wewenang Wakapolri yang juga menjabat sebagai Plt dari Kapolri.

"Dianggap kecil aja, 'ngapain lu ngatur gw?'. Kalau Wakapolri kayak saya, saya tempeleng. Ini demi nyawa organisasi Polri. Yang seperti ini harus dibersihkan. Indonesia ini ada bencana alam, kecelakaan pesawat, banjir, yang paling parah sudah saya prediksi, bencana Hukum," jelasnya, di gedung DPR, Senayan, Jumat (23/1) lalu.


(rna/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads