"Saya belum tahu, saya harus klarifikasi dulu sama Pak Adnan. Mudah-mudahan tidak ada masalah," kata BW di kediamannya, Kampung Bojong Lio RT 01/28 Sukmajaya, Cilodong, Depok, Jabar, Minggu (25/1/2015).
Melihat rekannya diadukan sehari setelah dirinya ditangkap polisi, BW menilai ada upaya sistematis melemahkan KPK. Walau begitu, ia menekankan gerakan anti korupsi dan kerja KPK harus jalan terus menangkap para koruptor yang senang dengan kisruh Polri-KPK ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya pelemahan ini terlihat lewat munculnya serangan-serangan terhadap pimpinan KPK dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama-tama ada Abraham Samad lewat foto bersama seorang perempuan dan buka-bukaan Plt Sekjen Hasto Kristiyanto soal pertemuan Samad dengan PDIP. Kemudian disusul dengan penetapan Bambang Widjojanto sebagai tersangka dan dilanjut oleh Adnan Pandu.
Adnan Pandu dilaporkan oleh ahli saham PT Desy Timber atas dugaan pemalsuan dokumen dan pengambilan saham secara ilegal pada tahun 2006. Pelaporan atas kasus bertahun-tahun sebelumnya seperti ini mengingatkan publik akan kasus penyidik KPK Novel Baswedan.
(vid/imk)