Pukat UGM: Ada Upaya Pimpinan KPK Dipreteli, Harus Diantisipasi

Pukat UGM: Ada Upaya Pimpinan KPK Dipreteli, Harus Diantisipasi

- detikNews
Sabtu, 24 Jan 2015 18:25 WIB
Setpres
Yogyakarta - Komisi Pemberatasan Korupsi(KPK) terus mendapat serangan. Ada indikasi satu persatu pimpinan KPK dipreteli untuk melemahkan kinerja lembaga anti rasuah tersebut.

Setelah Wakil Ketua Bambang Widjojanto dijadikan tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri atas kasus yang terjadi tahun 2010, giliran Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja juga dilaporkan ke Bareskrim.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hasrul Halili mengatakan, hal itu harus diwaspadai setelah itu. Jangan-jangan setelah itu Ketua KPK Abraham Samad kembali jadi target setelah diserang dengan rekayasa foto mesra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bayangkan yang terburuk itu, jadi itu yang harus diantisipasi. Karena nada-nadanya arahnya dipreteli satu persatu. Dan legitimasi dari kolegalitas itu yang kemudian jadi tidak ada," kata Hasrul disela aksi unjukrasa di Mapolda DIY, Sabtu(24/1/2015).

Terkait kasus Bambang, menurut Hasrul, harus didorong agar diterbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Karena jika hanya dilepaskan dari penahanan kemudian ditangguhkan penahanan akan tetap punya potensi masalah.

Menurut Hasrul, dalam situasi genting seperti ini, Presiden Jokowi harus punya sikap politik dan keberpihakan. Bukan pernyataan yang normatif dan netral. Presiden punya kemungkinan untuk intervensi dalam pengertian positif. Apalagi Presiden secara struktur adalah atasan Polri.



(bar/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads