"Nggak perlu dengan penangkapan dramatis sampai diborgol seperti itu. Itu menyalahi kepatutan! Kenapa bukan Budi Gunawan yang diborgol? Dia kan tersangka korupsi, sudah jelas," protes Rachmawati, Jumat (23/1/2015).
Memang, calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Namun kemudian, giliran Bambang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bukan pembela Bambang ya, tapi dibanding Bambang, dari mana rekening gendut itu. Pejabat Polri itu kan dilarang berbisnis. Dari mana dia dapat bisnis melimpah ruah?" kata Rachmawati setengah bertanya-tanya.
Menurut Rachmawati, pencalonan Budi menjadi Kapolri merupakan biang dari memanasnya KPK dengan Polri di hari ini, penangkapan Bambang menjadi peristiwa yang membuka mata turbulensi sarat politik ini. Rachmawati memandang pencalonan Budi tak bisa dilepaskan dari desakan politis di belakang Presiden Joko Widodo. Kini, Jokowi harus membatalkan pencalonan Budi yang jadi biang masalah itu.
"Presiden harus tegas dari awal. Tegas dong! Dari awal pengajuan calon Kapolri, memang ada pesan sponsor Komjen BG (Budi Gunawan) dijadikan Kapolri. Masyarakat tahu sejak 2004 Komjen Budi dapat privilege bisnis luar biasa dari kedekatan dia, dia ajudan Presiden Megawati. Itu bukan rahasia umum lagi," tutur Rachmawati.
(dnu/ndr)