Demonstran menghujat tindakan polisi yang menangkap pimpinan KPK tersebut pagi tadi. Mereka menganggap kali ini bukan cicak vs buaya, namun cicak vs isi kebun binatang.
"Ini sudah cicak vs isi kebun binatang, ada tikus, banteng, babi dan binatang rakus lainnya," ujar koordinator KP2KKN, Eko Haryanto, di depan patung Pangeran Diponegoro Jalan Pahlawan, Jumat (23/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diantara para demonstran, turut hadir Mantan Wakil Wali Kota Semarang, Mahfudz Ali yang juga menyuarakan Save KPK. Mahfudz mengatakan dirinya prihatin dengan penangkapan BW. Menurutnya hal itu merupakan salah satu cara pelemahan terhadap KPK yang kinerjanya selama ini sudah nilai baik.
"Ini aksi solidaritas. Selama ini diakui sebagai lembaga kredibel. Apa yang dilakukan KPK sejauh ini tebukti di persidangan. Apa yang dilakukan KPK membuat rakyat percaya," kata Mahfudz.
Mereka kemudian melakukan aksi jalan mengelilingi patung Pangeran Diponegoro kemudian menaruh poster-poster bertuliskan tuntutan mereka. Salah satu orang memegang nisan bertuliskan "RIP Republik Indonesia" dan lainnya menengadahkan tangan berdoa.
"Innalillahi wainnailahi rojiun. Ini bentuk keprihatinan kita," pungkas Mahfudz.
(alg/try)