"Sudah pasti sangat sedih (saat melihat kondisi korban dan pesawat), tapi saya lega karena bodi pesawat sekarang sudah ditemukan," ujar Andi kepada detikcom di KRI Banda Aceh, Kamis (22/1/2015).
Andi mengaku lega, dapat ikut membantu memenuhi harapan korban untuk bisa menemukan jasad penumpang AirAsia QZ8501.
Suasana gelap dan suram di badan pesawat yang sudah karam di kedalaman 30 meter itu tak menyurutkan semangat Andi untuk menuntaskan tugasnya. Andi bercerita selain gelap, di dalam badan pesawat juga porak poranda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak pandang di dasar laut sekitar 0,5 meter-1 meter. Arusnya tak terlalu kencang.
Dia bersama dua rekannya yakni KLK Jainudin dan KLK Wifak Ulul Azmi mulai menyelam pada pukul 09.30 WIB. Mereka menemukan dua jenazah di bagian depan pesawat.
"Kami hanya masuk setengah meter saja, dan menemukan ada dua jenazah yang masih terikat seatbelt. Laki-laki dan perempuan," kisahnya.
Jainuddin bertugas melepaskan seatbelt dari tubuh jenazah, Andi menarik jenazah keluar dari badan pesawat, dan Wifak mengapungkannya ke permukaan laut untuk dievakuasi lebih lanjut.
"Kami belum bisa masuk lebih dalam karena kondisi kabin pesawat sangat berantakan. Nanti malah kami terjebak di dalamnya," imbuh Andi.
Hari ini, di badan pesawat ditemukan 6 jenazah. Penyelaman hanya bisa dilakukan hingga pukul 13.00 WIB, sebab cuaca tidak mendukung. Keenam jenazah terdiri dari 4 perempuan dan 2 pria. Lokasi bodi pesawat berjarak 3.400 meter dari ekor pesawat yang diangkat beberapa waktu lalu.
(sip/try)