Hasto mengungkap penjaringan cawapres pasangan Jokowi yang salah satu kandidatnya adalah Ketua KPK Abraham Samad dalam sebuah konferensi pers di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (22/1/2015). Muatan politis sangat terlihat, apalagi 'serangan' itu dilontarkan tak lama setelah KPK menetapkan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan jadi tersangka kasus rekening gendut.
Hasto mengungkap ada 6 pertemuan dengan Abraham Samad sebelum akhirnya lobi tersebut kandas lantaran Jokowi telah memutuskan Jusuf Kalla menjadi cawapresnya. Hasto menuturkan kala itu Abraman Samad kesal dan langsung menuduh Komjen Budi Gunawan sebagai pengganjalnya itu. Dari kalimat itu bisa dibaca Hasto mencoba menarik benang merah penetapan kasus tersangka Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka dengan dendam kesumat Abraham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meyakinkan khalayak media yang diajak dalam 'reka ulang' sampai pertemuan berikutnya digelar di Apartemen Capital di kawasan SCBD tersebut. Meski demikian rencana itu gagal karena alasan privasi penghuni lainnya.
Setelah mengungkap detil 6 pertemuan elite PDIP bersama Abraham Samad itu Hasto menuntut sang Ketua KPK diseret ke Komite Etik. Sayangnya Hasto menolak menunjukkan bukti nyata terkait tudingannya itu. Apa yang digembar-gemborkan ring satu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini pun menuai banyak pertanyaan dari masyarakat, terutama tentang serangan tajam ke pimpinan KPK pasca penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan.
Terlepas dari apa yang ditudingkan Hasto Kristianto kepada Abraham Samad sebelum Pilpres, sosok Ketua KPK tersebut memang sempat masuk kandidat kuat cawapres pasangan Jokowi. Sang presiden pun pernah memuji Abraham sebagai sosok potensial bahkan untuk kursi capres sekalipun.
Kala itu Abraham Samad sempat memberikan jawaban. Jawaban Abraham Samad pun mengagetkan banyak pihak, jawabannya bersayap.
"Lihat saja perkembangan selanjutnya. Biarlah takdir itu yang menentukan ke mana akan menuju," kata Samad usai Rapimnas LDII, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2014). Namun dalam berbagai kesempatan Samad juga menyebut dirinya tak punya ambisi menjadi presiden maupun wapres.
Para pimpinan KPK, kala itu, dengan berbagai cara mengupayakan Abraham tetap bertahan di pimpinan KPK. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas secara terbuka menyatakan koleganya itu tetap bertahan di KPK.
"Saya yakin sahabat saya itu akan lebih fokus untuk menyempurnakan misi mulianya di KPK di saat para pelaku korupsi itu justru sebagian datang dari sejumlah parpol," ujar Busyro dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (19/3/2014).
Namun isu bergulir bak bola salju yang semakin santer. Masuknya Abraham Samad di barisan cawapres Jokowi sebenarnya adalah pengakuan bahwa rakyat rindu sosok antikorupsi di pucuk pemerintahan. Nyatanya nama Abraham juga sempat masuk bursa cawapres Prabowo Subianto
Sayangnya, pada akhirnya isu tinggal isu. Jokowi memilih Jusuf Kalla menjadi cawapres dan kini keduanya telah berdampingan di Istana Negara.
Lalu kenapa tiba-tiba proses itu diungkit ke publik, apa misi PDIP? misi partai banteng moncong putih sejauh ini sesungguhnya sama misteriusnya seperti bukti ucapan Hasto Kristianto terhadap Abraham Samad.
(van/try)











































