Salah satu peti mati kecil itu dikirim ke kantor detikcom, Jalan Warung Jati Barat, Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015) pukul 11.30 WIB. Peti bercat coklat itu diantar seorang tukang ojek.
"Yang nyuruh saya mahasiswa," ujar tukang ojek itu tanpa bisa menyebut asal kampus mahasiswa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peti tersebut berdimensi panjang 50 cm, lebar, 40 cm, dan tinggi 30 cm. Di bagian penutup peti, ada poster foto wajah Zulkifli Hasan yang memakai jas hitam, kemeja putih dan dasi merah. Di bawah foto itu ada tulisan yang menghubungkan-hubungkan mantan Menhut tersebut dengan penjara KPK.
Di atas poster itu ada selembar uang palsu Rp 100 ribu. Uang palsu serupa banyak ditemukan di bagian dalam peti. Selain Rp 100 ribu, ada juga uang palsu nominal Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu.
Selain uang palsu, di dalam peti itu juga terdapat 9 tikus kecil warna putih dan kelopak-kelopak bunga. Ada juga map coklat berisi print berita online terkait Zulkifli Hasan.
Tak urung kiriman peti mati berisi tikus ini membuat kehebohan kecil di kantor. Namun, alih-alih ngeri, sejumlah pegawai kantor, terutama yang wanita, malah gemas dengan tikus-tikus putih yang berada di dalam peti. Ada yang mencoba memegang-megang tikus itu, ada juga yang foto bersama. Ada juga yang merasa geli.
Di tengah kehebohan kecil itu, si tukang ojek memberikan selembar surat yang berasal dari sebuah LSM bernama Jakarta Development Watch (JADEWA). LSM ini, dalam suratnya, beralamatkan di Jl Otista Raya, Tanjung Lengkong No 40 RT 017/07 Bidara Cina, Jakarta Timur 13330. Nomor telepon kantornya 021-33664389.
"Nomor yang anda panggil, belum terpasang," begitu sahutan mesin penjawab saat detikcom mencoba menghubungi nomor itu.
Selain alamat kantor, tercantum pula contact person atas nama Don Sukri Corleone 081213090296. Beberapa kali coba dihubungi, nomor itu sedang sibuk.
(trq/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini