Mengintip Cara Mega Menyiapkan Putra Mahkota

Regenerasi Parpol

Mengintip Cara Mega Menyiapkan Putra Mahkota

- detikNews
Kamis, 22 Jan 2015 10:57 WIB
Puti Guntur Soekarnoputri (Foto-Hasan Alhabsy/detikcom)
Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selama ini identik dengan Trah Sukarno. Wajar sejak berevolusi dari PDI menjadi PDIP partai ini memang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, putri kedua Bung Karno.

Mega dipastikan akan kembali memimpin partai berlambang banteng itu untuk periode 2015-2020. Dalam lima tahun ke depan, perempuan yang oleh Bung Karno biasa disapa Ega itu akan menyiapkan putra mahkota untuk regenerasi.

Seperti apa, si Ega dalam menyiapkan 'Putra Mahkota' dan regenerasi di PDI Perjuangan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puti Guntur Soekarnoputra bercerita panjang lebar soal 'Putra Mahkota', dan regenerasi di PDI P. Menurut Puti, dalam mendidik kader untuk regenerasi Megawati tidak membeda-bedakan antara trah Sukarno atau bukan.

Megawati tak serta-merta menempatkan keturunan biologis Bung Karno ke dalam struktur partai. Apabila tidak memiliki kapasitas, dan loyalitas maka dia tak akan masuk kepengurusan inti PDIP.

Sebaliknya meski bukan keturunan biologis Bung Karno tapi memiliki kapasitas dan loyalitas, maka kader tersebut akan ditempatkan di struktur partai. β€ŽSemua kader akan ditempatkan sesuai kapasitasnya, dan Puti percaya Megawati bertindak bijaksana menempatkan kadernya.

"Kalau Ibu itu kan tidak serta merta karena kita keturunan biologis Bung Karno terus tiba-tiba dapat posisi-posisi tertentu," kata Puti di ruang kerjanya di DPR Rabu (21/1/2015)
β€Ž
Mega menurut Puti juga tidak membeda-bedakan kader PDIP yang merupakan keturunan Bung Karno lainnya. Namun Puti merasakan Megawati tetap memberikan ruang yang baik bagi kader-kader keturunan Sukarno selain anaknya untuk berkiprah di partai.β€Ž

β€Ž"Ibu tetap memberikan ruang kok. Kalau dia melihat memang bagus, saya percaya Bu Mega," kata Puti.

Dia mengakui selama ini dalam berpolitik, dua anak Megawati yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani lebih mumpuni. Puan pun sempat menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP di DPR.

Sementara Prananda dipercaya menjadi Kepala Situation Room. Pria yang akrab disapa Nanan itu banyak membantu Mega dari balik layar. "Kalau Mbak Puan kan di DPP. Mbak Puan dalam berpolitik jauh lebih lama dari saya kan," kata kata Puti.

Puan, Prananda, dan Puti kini menjadi salah satu kader potensial PDIP. Akankah mereka menjadi putra mahkota?


(erd/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads