"Sehari-hari dia untuk berteman dia biasa aja, dia pendiam tapi juga bukan pendiam gimana, dia mau bergaul sama teman-teman, main," kata teman sekelas Danny, Havidz Daulay saat berbincang, Selasa (20/1/2015).
Dalam pergaulan sehari-hari, ditambahkannya, Danny juga sosok yang mau bergaul dan tahu perkembangan informasi. "Kami teman-temannya, dia main, ngobrol, tahu isu-isu juga, tahu perkembangan informasi. Gak kudet (kurang update)," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah coba telepon HP-nya, tapi nggak aktif. Jarang juga sih komunikasi via HP, biasanya langsung ketemu di kampus," ujarnya.
Havidz menjelaskan, Danny juga tidak ada curhat tentang persoalan yang sedang dia hadapi. Havidz juga berharap temannya tidak dituduh terlibat organisasi atau kelompok tertentu.
"Nggak pernah curhat, paling gini ya, kalau saya sih nggak apa-apa ditanya-tanya," katanya.
"Fokus kita sekerang kan menemukan Danny. Saya rasa juga, itu terlalu jauh. Dia biasa-biasa aja, nggak ada organisasi macam-macam. Dari semester awal kami berteman," sambungnya.
Havidz dan rekan-rekannya kini terus berkoordinasi dengan pihak keluarga dan kampus, dan belum bisa menyimpulkan apa-apa terkait Danny yang dikenal aktif dalam diskusi mata kuliah itu.
"Koordinasi dengan pihak keluarga, dengan kampus, udah lapor ke polisi juga, menunggu dan belum bisa menyimpulkan apa pun," tuturnya.
Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Keluarga Asia Barat (IKABA) Prodi Sastra Arab UI, Faisal, Danny terlibat di organisasi Ikaba dalam seni marawis. "Dia (Danny) main marawis," ujarnya.
Kendati begitu, Faisal mengaku kurang kenal secara personal dengan Danny sebab baru terpilih menjadi ketua. "Kurang dekat, soalnya saya juga baru terpilih. Tahun lalu. Kalau mau nanya, ke teman sekelasnya saja ya mas," ujarnya.
(idh/mok)