Ajang dengan lingkup Asia Pasifik itu bernama The 6th Asean+3 Teacher Workshop & Student Science Camp di Changwon City dan digelar pada tanggal 11-18 Januari 2015.
Para siswa berprestasi yang mendapatkan medali emas adalah Bthari Prahita Putri Firmandjaja dari SMPN 5 Semarang, Muhammad Zinedine Alam Ganjar dan Radya Wafi Adyatma dari SMPN 2 Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Radya Wafi Adyatma juga mendapatkan penghargaan best student "Da Vinci Science Prize" dan mendapatkan beasiswa penuh di universitas di seluruh negara ASEAN+3 Centre for The Gifted in Science (ACGS).
Selama satu minggu, siswa-siswa dari berbagai negara mengikuti student science camp dan dibagi kelompok dengan anggota dari negara-negara lain. Mereka kemudian mempresentasikan gagasan kelompok dengan konsep The Green, Smart Home yang ilmunya diberikkan selama kegiatan di camp.
Salah satu siswa yang memperoleh medali emas, Bthari mengatakan ia dan teman-teman satu kelompoknya membuat persentasi tentang rumah pintar yang bisa menyesuaikan suhu udara secara otomatis menggunakan sensor sehingga lebih nyaman dan hemat.
"Di project saya terpacu solar sel dan turbin. Ada smart teknologi, deteksi dengan sensor. Kalau tidak ada orang bisa 25 derajat celcius. Kalau musim panas bisa lebih dingin. Ada orang masuk otomatis menyesuaikan," kata Btahri saat disambut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantor Pemprov Jateng, Selasa (20/1/2015).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh ACGS tersebut merupakan event ke-6 yang diikuti siswa dari negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Taiwan, China, Laos, dan Korea Selatan. Indonesia mengirimkan 2 tim dari Jawa Tengah dan Jakarta yang memperoleh 3 perunggu dan 2 perak.
Siswa-siswa berprestasi dari Semarang itu dikirim oleh lembaga Duniaku Pintar Semarang yang sudah bekerjasama dengan BPPT, APEC Mentoring Centre for The Gifted in Science (AMGS), dan ACGS sejak tahun 2010.
(alg/try)