Saat melantik Ginandjar menjadi Wakil Ketua Umum PMI pada Jumat (9/1) lalu, Wapres Jusuf Kalla sempat mengungkap fakta bahwa Ginandjar masuk dalam kandidat wantimpres. JK menuturkan nama sesepuh Golkar pro Jokowi-JK itu sedang dipertimbangkan duduk di kursi Wantimpres.
"Iya (nama Ginandjar masuk kandidat Wantimpres). Sedang kita pertimbangkan," kata JK mengonfirmasi isu santer yang beredar saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu Seskab Andi Widjajanto menyebut Wantimpres akan terdiri dari unsur TNI, tokoh agama, tokoh politik, dan ekonom senior. Namun kemudian nama Ginandjar tak masuk hitungan. Wantimpres terdiri dari Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih, Yusuf Kartanegara, Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Jan Darmadi, dan Abdul Malik Fadjar.
Sebelumnya, Syafi'i Maarif ditawarkan untuk menjadi Wantimpres namun menolak. "Baru saja Cecep Sutiawan, Deputi SDM Setneg, telepon minta kesediaan saya untuk jadi anggota Wantimpres. Jawaban saya: Saya sudah pernah jadi anggota DPA dulu. Sekarang saya sudah tua, mohon dicari yang lebih muda," ujar Syafi'i yang semasa Pilpres mendukung Jokowi ini, Jumat (16/1/2015) pukul 16.40 WIB.
Lalu kenapa Ginandjar tak masuk hitungan, apakah buntut sengkarut kisruh Golkar yang semakin kusut? Atau ada bisikan dari sengkuni?
(van/trq)