Obar Sobari (52), paman Rani menyebut gaya hidup keponakannya mulai berubah saat terseret penyalahgunaan narkotika. Awal mula Rani terjebak di pusaran barang haram itu, bermula saat dia dekat dengan saudaranya Meirika Franola alias Olla sepupunya dan Deni Setia Marhawan yang berprofesi sebagai Lurah di Rancagoong, yang juga masih terhitung kerabat Rani.
Tiga bersaudara itu divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang, Banten pada pertengahan Agustus 2000. Beruntung bagi Olla dan Deni, permohonan grasinya dikabulkan semasa Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rani terbawa arus Olla atau Meirika Franolla masih sehubungan darah ia yang mengajak Rani menjadi kurir narkoba dan ia yang mendapatkan pengampunan (grasi) dari presiden. Sementara grasi Rani ditolak, ya apa boleh buat kami dari pihak keluarga pasrah dengan kondisi ini," sesal Obar bercerita kepada wartawan Sabtu (17/1/2015).
Kabar eksekusi mati Rani, diterima Obar dari pemberitaan media massa. Memang sejak keponakannya ditahan di Lapas, Obar tidak pernah lagi berkomunikasi.
"Kalau Ayahnya Rani sekarang tinggal di Batam. Setelah kejadian Rani ditangkap dan ditaha , rumah dulu yang ditinggali keluarga Rani di Gang Edi II terpaksa dijual karena beban moral. Dua kali pindah setelah sempat ke daerah Sayang terakhir pindah ke Ciranjang," terang obar.
Sebelum dieksekusi mati, Rani punya permintaan terakhir. Dia ingin jasadnya dimakamkan di kampung halamannya, Ciranjang RT 01/08. Keluarga pun sudah menyiapkan satu petak lahan kosong.
"Itu keinginan Rani. Kata dia ingin dimakamkan dekat dengan ibundanya, kami sudah menyiapkan lahannya," ungkap Obar sambil menunjukkan lahan yang sudah dipersiapkan untuk Rani.
Di komplek pemakaman yang dibeli oleh Buyut Rani bernama Abeh Subarna itu ada belasan makam lain yang masih berhubungan saudara dengan Rani, selain sang ibunda ada Kakek dan nenek Rani bernama Hade Suherman dan Kartini serta sepupu Rani, Ayi Rustaman. Makam sang ibunda sendiri masih berupa gundukan batu.
"Lahan ini dibeli oleh buyutnya Rani ketika Almarhum bertugas sebagai polisi di Cianjur. Memang sengaja disiapkan untuk komplek pemakaman keluarga," lanjut Obar.
Sementara itu, Ketua RW 08 Ayi Sudarman menyebut pihak kepolisian dari Polres Cianjur dan Polsek Ciranjang sudah mendatangi lokasi. "Kapolres dan Kapolsek sudah melakukan peninjauan kesini," aku Ayi.
Ayi mengaku mengetahui informasi pemakaman Rani di wilayahnya dari pihak keluarga,. Tapi belum ada kepastian mengenai waktu pemakaman.
"Katanya sih besok (Senin, 18/1/2015) jasadnya akan di makamkan disini. Namun untuk jam nya saya kurang tahu, untuk warga sini sih nggak masalah lagi pula itu kan makam milik keluarga besarnya," lanjut Ayi.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini