Mensos Khofifah Kunjungi TKW Bermasalah di RS Polri

Mensos Khofifah Kunjungi TKW Bermasalah di RS Polri

- detikNews
Rabu, 14 Jan 2015 13:04 WIB
Khofifah di RS polri (Idham/detikFoto)
Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi penampungan TKW bermasalah di Rumah Sakit Bhayangkara Sukanto. Selain memberikan bantuan ke TKW, Mensos juga ingin melihat kebutuhan yang diperlukan untuk penampungan kepulangan TKI.

β€Ž"Saya memang ingin berkunjung ke RS Bhayangkara, karena di RS ini antara lain menampung mereka yang menjadi korban dari apakah human trafiking, KDRT, TKI bermasalah yang alami depresi," kata Khofifah di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/1/2015).

Terdapat 17 TKW yang berada di ruang Dahlia RS Polri. Mensos Khofifah memberikan bantuan senilai Rp.500.00 per orang, juga pakaian dalam, dan pembalut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menjelaskan, dirinya memang pernah mengunjungi penampungan TKI di RS Polri saat masih di Kementerian Pemberdayaan Perempuan pada tahun 2000 lalu. Namun kunjungan kali ini untuk melihat bagaimana kebutuhan yang diperlukan untuk menampung TKI dalam jumlah lebih besar yang akan pulang pada 19 Januari mendatang.

"Saya harus kesini lagi untuk melihat kemungkinan kalau ada perluasan kebutuhan. Jadi tambahan kebutuhan sangat mungkin ketika ada pemulangan dengan jumlah yang jauh lebih besar," ujarnya.

"Tanggal 19 (Januari) besok jam 12 siang insya Allah akan mendarat lagi satu pesawat dari TKI bermasalah dari Saudi, dan akan terus turun dari gelombang-gelombang berikutnya," sambungnya.

Ditambahkannya, sebelum arus pemulangan TKI pada tahun 2015 ini, pihaknya harus melakukan sejumlah persiapan agar dapat memberikan pelayanan bagi TKI yang mendapat berbagai masalah di tempat kerjanya itu.β€Ž Selama ini Kemensos biasanya menampung di Rumah Perlindungan dan Trauma Center.

"Maka kemenson koordinasi dengan lembaga lain seperti RS Bhayangkara yang memberikan layanan kepada mereka yang mengalami gangguan psikotik, atau mereka yang alami kekerasan secara fisik," ucap Khofifah.

Menurutnya, hal itu menjadi penting supaya dapat mengukur kemungkinan daya tampung layanan yang bisa diberikan oleh seluruh kementerian dan lembaga jika dikaitkan dengan pemulangan yang lebih besar lagi.

"Kira-kira kita akan membuat pemetaan seperti apa, siapa melakukan layanan apa, proses-proses rehabilitasi dalam bentuk apa, itu yang memang kita akan lakukan pemetaan secara detail," tuturnya.

(idh/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads